Hewan Ternak Mati Mendadak Bertambah, Sekda Kampar Minta Kerbau Sehat Diisolasi

Sampai saat ini terdata sebanyak 120 ekor ternak warga yang mati mendadak

Eko Faizin
Minggu, 11 September 2022 | 17:58 WIB
Hewan Ternak Mati Mendadak Bertambah, Sekda Kampar Minta Kerbau Sehat Diisolasi
Ilustrasi kerbau. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Sejumlah kerbau milik warga di Kecamatan XIII Koto Kampar mati mendadak akibat penyakit ngorok (Tagere) atau nama lainnya penyakit Septicaemia Epizootica (SE).

Sekda Kampar Yusri meminta penyuluh mengisolasi kerbau masyarakat yang masih sehat menyikapi makin banyaknya hewan ternak yang mendadak mati.

Diketahui, penyakit ngorok ini sering menyerang hewan ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal dan sering terjadi pada musim hujan tiba.

Sampai saat ini terdata sebanyak 120 ekor ternak warga yang mati mendadak

Melihat kondisi itu, Yusri bersama Kepala OPD terkait meninjau langsung ke lokasi peternakan kerbau di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Jumat (9/9/2022).

Sekda meminta kepada penyuluh membantu masyarakat untuk menyelamatkan hewan ternak kerbau yang masih sehat agar segera diisolasi, agar tidak tertular dan tidak merugikan masyarakat.

Data yang diperoleh dari Penyuluh, di Wilayah XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu, mulai dari 16 Agustus sampai dengan sekarang, sudah 120 ekor ternak kerbau warga yang mati dan banyak juga kerbau yang dijual sakit dan dijual sehat karena kekhawatiran masyarakat.

"Dengan dilakukannya isolasi ini, Penyuluh akan selalu memantau kondisi ternak masyarakat dan juga diberi vaksin dan vitamin, kita berharap sisa ternak warga sebanyak 139 Ekor ini bisa diselamatkan," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (11/9/2022).

Dia juga meminta kepada Satpol PP siaga di sekitar lokasi Desa Muara Takus mulai hari ini hingga dua Minggu ke depan.

"Masyarakat saat ini mulai resah dengan hadirnya tokeh-tokeh hewan yang ingin membeli murah ternak-ternak masyarakat jauh di bawah harga normal dengan cara menakut-nakuti," terangnya.

Dia menjelaskan bahwa disini ada penyuluh dan dokter hewan. Penyakit tersebut bisa diobati dengan langkah awal melakukan isolasi terhadap hewan ternak tersebut.

"Diharapkan masyarakat jangan mudah menjual, karena ini merupakan tabungan kita," jelasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini