Hotman Paris Tantang Orang Buktikan JNE Timbun Bansos, Razman Nasution Ikut Terseret

Sosok pengacara yang ditawarkan Hotman Paris kepada R adalah Razman Arif Nasution.

Eko Faizin
Kamis, 04 Agustus 2022 | 20:21 WIB
Hotman Paris Tantang Orang Buktikan JNE Timbun Bansos, Razman Nasution Ikut Terseret
Kuasa hukum pihak JNE, Hotman Paris Hutapea, bakal melaporkan Rudi Samin, selaku pemilik lahan yang menyebut pihak JNE melakukan penimbunan terhadap beras bantuan presiden. [Suara.com/Faqih]

SuaraRiau.id - Kuasa hukum PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) Hotman Paris menantang oknum yang mengaku pemilik lahan berinisial R membuktikan tuduhannya bahwa JNE menimbun bansos presiden di Depok dengan membawa pengacara.

Menurut Hotman Paris, dalam konferensi pers di Jetski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, R telah menuduh JNE menimbun bansos presiden agar memenangkan persoalan kepemilikan lahan yang masih dalam status sengketa.

Sosok pengacara yang ditawarkan Hotman Paris kepada R adalah Razman Arif Nasution.

Razman Arif Nasution [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Razman Arif Nasution [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

"Bawa pengacara kamu (Razman Nasution) juga boleh," kata Hotman.

Hotman mengatakan R membohongi publik supaya kasus sengketa kepemilikan lahannya, dengan instansi lain di luar JNE, terekspos dengan adanya kasus penimbunan bansos presiden.

Menurut pengacara kondang itu, JNE sengaja mengubur beras yang sudah dalam kondisi rusak supaya tidak ada asumsi menyalahgunakan maupun menjual ke masyarakat.

Hotman menjelaskan, JNE pada awalnya ditunjuk menyalurkan 6.199 ton beras bansos presiden kepada 247.997 keluarga penerima manfaat di Depok.

Namun dalam proses penyaluran beras, ada 3,4 ton di antaranya yang sudah dalam kondisi rusak.

"Kalau secara persentase hanya 0,05 persen, kurang dari setengah persen yang rusak, yaitu 3,4 ton dari 6.199 ton," kata Hotman.

Hotman menjelaskan, 3,4 ton beras yang rusak itu terdata pada bulan Mei 2020 dan disimpan di gudang JNE selama 1,5 tahun.

Dalam prosesnya, lanjut Hotman, beras tersebut rusak sehingga JNE memutuskan mengubur beras bansos presiden ke lahan kosong di Depok yang rupanya sedang dipersengketakan oleh R.

Keputusan mengubur beras itu untuk menghindari asumsi dan tuduhan-tuduhan miring dari masyarakat terkait penyaluran bansos.

"Karena kalau diedarkan ke masyarakat takut nanti disalahgunakan, takut nanti dituduh menjual beras banpres. Akhirnya ada ide ya udah dikubur aja, kebetulan ada penjaga lahan yang setuju," kata Hotman.

Sebelumnya, sembako sebanyak satu mobil kontainer ini ditemukan terkubur di kedalaman tiga meter, di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, pada Jumat (29/7/2022) lalu.

Warga yang menemukan dugaan penimbunan sembako ini, Rudi Samin, mengatakan bahwa penemuan sembako ini bermula ketika dirinya mendapat laporan dari salah seorang karyawan jasa pengiriman yang ada di sekitar lokasi kejadian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini