SuaraRiau.id - Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) di Jakarta ternyata menyebar ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Pekanbaru.
Gelaran serupa Citayam Fashion Week direncanakan akan diselenggarakan daerah berjuluk Kota Bertuah tersebut.
Terkait itu, seorang warga Pekanbaru, Amed menilai peragaan busana di jalanan itu menghambat kendaraan bermotor untuk melintas.
"Apa ya, kek enggak banget aja gitu. Aku enggak terlalu ngikutin karena kelewat hype. Cuma secara pribadi, aku nilai even yang katanya menyalurkan bakat ini jadi kebablasan dan tidak terkontrol. Terbukti jadi bikin macet aja," katanya kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (28/7/2022).
Tidak hanya itu, Amed menuding orientasi para remaja bukan untuk mengasah kemampuannya, namun hanya ingin viral di media sosial saja.
"Orientasi remaja jadi hanya sekadar ingin viral aja. Bukan untuk mengasah bakat mereka di dunia fashion," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan, Lina yang menyebut Pemkot Pekanbaru perlu memikirkan matang-matang dampak buruk yang terjadi ketimbang mengikuti tren saat ini.
"Sebenarnya sah-sah saja kalau acaranya memang untuk satu hari saja yang katanya untuk memeriahkan 17 Agustus. Tapi takutnya jadi kewalahan dan kegiatan itu malah jadi rutinitas harian anak muda. Pasti menganggu aktivitas masyarakat. Jadi dipikirkanlah dulu baik-baik," tukasnya.
Sebelumnya, Asisten I Pemkot Pekanbaru, Syoffaizal merencanakan kegiatan berlengak-lenggok di jalanan tersebut digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-77 dengan nama Kaca Mayang Fashion Street.
"Jadi kita terinspirasi dari Citayam Fashion Week di Jakarta. Nah, untuk memeriahkan HUT RI nanti, kita rencanakan menggelar Kaca Mayang Fashion Street. Acara akan kita gelar di Kaca Mayang," ujar Syoffaizal, Kamis 28 Juli 2022.
Kendati demikian, rencana ini masih tahap pembahasan dan belum diputuskan secara pasti sebab harus meminta persetujuan lebih dulu dengan Pj Wali Kota Pekanbaru.
"Kita akan laporkan ke pimpinan dulu," terang dia.