SuaraRiau.id - Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Diketahui, Eril sebelumnya terseret arus Sungai Aare, Swiss dan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa usai hilang selama 2 pekan.
Meninggal putra sulung hilang tersebut memunculkan simpati masyarakat. Tak sedikit dari mereka memanjatkan doa untuk mendiang Eril.

Namun, ada-ada saja pihak yang justru meninggalkan komentar negatif atas kabar hilangnya Eril ketika itu.
Salah satu yang ramai disoroti soal itu, yakni adanya netizen yang menuding bahwa hilangnya Eril adalah rekayasa demi Pilpres 2024.
Komentar-komentar negatif ini pun saat itu ternyata diketahui oleh Ridwan Kamil dan keluarga.
“Kan nggak semua orang juga punya empati ya, ada yang nuduh politik gini gini,” kata Ridwan Kamil, sebagaimana dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis 7 Juli 2022.
Namun, Ridwan Kamil berusaha tidak merespons orang-orang yang berkomentar negatif. Ia memegang pepatah Arab yang menyatakan bahwa merespons orang gila hanya akan membuat kita ikut gila.
“Pepatah bangsa Arab mengatakan, kalau kamu merespons orang gila, maka kamu ikut gila,” katanya.
“Jadi memang nggak perlu direspons terhadap hal-hal yang di luar nalar dan etika,” lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, kala itu memang ada beberapa komentar negatif terkait hilangnya Eril. Salah satu yang banyak disoroti saat itu adalah akun @kevinwijayaoey.
Pengguna akun ini dengan tega menyebut tragedi hilang Eril sebagai upaya untuk mendongkrak popularitas Ridwan Kamil di Pilpres 2024 nanti.
“Jadi memang nggak perlu direspons terhadap hal-hal yang di luar nalar dan etika,” lanjutnya.
Netizen ini berdalih bahwa di era modern ini, banyak drama dan settingan sehingga harus bijak menanggapi berita.
“Jaman sekarang di era modern ini penuh dengan drama dan isi nya settingan semua, tentang kebahagiaan maupun kesedihan. Lebih baik bijak dan lebih memvalidasi sebuah berita ya guys, thank u,” katanya.