Asrorun mengaku termasuk jamaah yang terhalang masuk dan akhirnya salat tarawih di halaman, padahal hadir sebelum waktu Isya tiba. Tarawih dilaksanakan dengan 11 rakaat, dan saat witir membaca Qunut.
Saat adzan, salat jamaah dan salat tarawih dilaksanakan, digunakan pengeras suara luar dengan jangkauan yang sangat luas sehingga syiar sangat terasa.
Para pedagang dan pelaku usaha pun di sekitar Masjid Nabawi, saat tiba waktu salat, menutup sementara tokonya dan menghentikan sementara aktivitas usahanya.
Selain itu selama Ramadhan di Madinah, tidak ada restoran yang buka dengan alasan ada orang yang tidak berpuasa.
"Saya menikmati Ramadan yang syahdu," katanya. (Antara)