SuaraRiau.id - Sejumlah orang melakukan aksi di depan makam Vanessa Angel dan Bibi Adriansyah yang terletak di TPU Malaka, Jakarta Selatan. Aksi tersebut dijaga oleh sejumlah aparat kepolisian.
Massa mengatasnamakan Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Jakarta menolak rencana Doddy Sudrajat yang akan membongkar dan memindahkan makam Vanessa Angel.
Koordinator aksi Ahmad Qaiz, dalam kanal Youtube Sambel Lalap, mengatakan siap menggalang dana sebagai bentuk penolakan pembongkaran makam tersebut.
![Demo tolak pemindahan makam Vanessa Angel di TPU Islam Malaka, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/2/2022). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/12/21841-vanessa-angel.jpg)
“Kami dari BKN, elemen mahasiswa, dan masyarakat biasa bergerak untuk menggalang aksi kemanusiaan untuk menolak pembongkaran makam Vanessa Angel yang akan dilakukan saudara Doddy Sudrajat,” kata Ahmad Qaiz dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Sabtu (12/2/2022).
Ia juga mengungkapkan alasan penolakan pemindahan makam karena dikhawatirkan akan berdampak negatif untuk jenazah jika dipandang dari sudut pandang agama Islam.
“Ketika membicarakan pembongkaran makam itu sudah membicarakan mayit yang ada di dalamnya. Mayit yang baru meninggal saja kita harus benar-benar jaga ketika memandikannya kita harus benar-benar pelan-pelan. Apalagi, ketika sudah dimakamkan terus tiba-tiba kita memindahkannya kembali itu akan menyakiti itu apabila dari sudut pandang agama,” jelas Ahmad.
Dia menyebut jika dipandang dari sisi hukum yang berlaku pemindahan makam hanya bisa dilakukan jika untuk kepentingan forensik atau ketika ada bencana alam.
”Kita akan selalu mengawal secara berkelanjutan sampai benar-benar Pak Doddy (Sudrajat) menyatakan tidak akan jadi membongkar makam Vanessa Angel,” tegasnya.
Dia mengungkapkan jika Ketua Umum BKN, Gus Rofi’i telah mendeklarasikan, selama dia masih hidup tidak akan mungkin makam Vanessa Angel akan dipindahkan.
”Aksi murni dari kami sendiri tidak ada komunikasi (dengan Haji Faisal) ini aksi kemanusiaan kami sendiri. Kami hanya meminta izin kepada kepolisian dan pengelola TPU agar tak terjadi kemacetan,” ujarnya.