“Nus sangat berani untuk berbicara. Saya benar-benar terkejut mengetahui pengalamannya,” jelas Konservatif senior William Wragg di Twitter.
Lebih lanjut Johnson mengatakan dia tidak melihat atau mendengar bukti apa pun untuk mendukung klaim Wragg. Kantornya mengatakan akan melihat bukti semacam itu 'dengan sangat hati-hati'.
“Seperti halnya tuduhan semacam itu, jika tindak pidana dilaporkan ke Met, itu akan dipertimbangkan,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London.
Akibat skandal-skandal yang terjadi, dukungan publik terhadap Johnson dan partainya menurun.
Sebelumnya, Partai Konservatif juga menghadapi tuduhan Islamofobia. Dalam sebuah laporan pada Mei 2021 lalu, mereka dikritik karena caranya menangani keluhan diskriminasi terhadap Muslim.
Laporan itu mendorong Perdana Menteri Inggris itu meminta maaf. Bahkan komentarnya di masa lalu tentang Islam kembali disinggung, termasuk ketika dirinya menyebut wanita yang mengenakan burqa sebagai kotak surat yang berjalan.