Soal PTM 100 Persen, IDAI Minta Jangan Terpaku Belajar Dalam Kelas

Tetapi melalui pemanfaatan ruang terbuka seperti aula ataupun lapangan sekolah untuk area belajar.

Eko Faizin
Jum'at, 07 Januari 2022 | 18:08 WIB
Soal PTM 100 Persen, IDAI Minta Jangan Terpaku Belajar Dalam Kelas
Ilustrasi pembelajaran tatap muka atau PTM. [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraRiau.id - Sejumlah sekolah di beberapa wilayah di Indonesia sudah melakukan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen.

Belajar tatap muka 100 persen tersebut di tengah merebaknya varian baru Covid-19, Omicron di beberapa negara termasuk Indonesia.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan kepada setiap sekolah untuk tidak terpaku kegiatan pembelajaran dalam ruang kelas akan tetapi luar ruangan juga sebagai area anak untuk belajar.

Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso menyampaikan bahwa PTM 100 persen harus dilakukan pada kondisi yang tepat.

"IDAI bukan anti-pembelajaran tatap muka (PTM). Tapi lebih baik dilakukan pada kondisi yang tepat," katanya dalam acara siaran langsung bertajuk PTM 100% Apa Dampaknya?

Seperti dikutip dari Antara, ia mengatakan meskipun vaksinasi Covid-19 sudah diberikan hingga anak-anak usia 6-11 tahun, nyatanya masih ada batita dan balita yang belum diperbolehkan menjalankan vaksinasi.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya penularan mengingat terdapat sejumlah PAUD yang mulai menjalankan pembelajaran.

Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan dirasa membutuhkan kreativitas yang dapat membuat anak tidak harus terus terpaku duduk di dalam kelas dan mendengarkan guru. Tetapi melalui pemanfaatan ruang terbuka seperti aula ataupun lapangan sekolah untuk area belajar.

Menurut Piprim, baik orangtua maupun sekolah dapat menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada kegiatan tatap muka saat ini, baik melalui metode pembelajaran yang sinkron maupun asinkron, seperti melatih keterampilan anak melalui bermain dengan sabun bersama keluarga atau belajar dengan alat-alat di rumah.

Dia memaklumi bila terdapat oran tua dengan kondisi yang sibuk bekerja, sehingga lebih memilih mempercepat anaknya untuk masuk sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini