SuaraRiau.id - Beredar video yang menampilkan seorang yang disebut anggota DPRD Bengkalis terlihat kesal kepada sejumlah petugas pelabuhan Rool On Rool Off (Roro) Air Putih Bengkalis, Rabu (22/12/2021).
Anggota DPRD Bengkalis yang belakangan diketahui bernama Firman tersebut bahkan melampiaskan kekesalannya dengan mengamuk dan sempat mengajak berkelahi petugas.
Usut punya usut, Firman geram lantaran sudah mengantre dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB namun belum bisa menyeberang akibat banyaknya mobil pribadi yang menerobos antrean tanpa masuk pada jalur yang telah ditentukan.
Dalam video itu, Firman terlihat mengamuk kepada sejumlah mobil pribadi yang menerobos antrean di pelabuhan kapal Roro tersebut.
Bahkan dengan nada tinggi Firman mengaku dari anggota DPRD dan menyuruh mobil yang tidak masuk antrean untuk keluar. Selama diduga banyak oknum yang bermain dalam meloloskan mobil tanpa masuk antre.
"Saya anggota dewan, keluar-keluar semuanya, capek saya juga dan dituduh tutup mata sebagai anggota dewan dan kalian enak-enak lepas semuanya dan tidak ada cerita, perang-perang kita hari ini," kata Firman dalam video.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Antara, Firman mengaku kesal dengan banyaknya mobil pribadi yang menerobos antrean.
Di sisi lain, dirinya dari pagi hingga sore sabar menunggu namun belum dapat menyeberang.
"Ini akibat banyaknya oknum yang bermain di lapangan meloloskan mobil tanpa masuk antrean dengan seribu alasan kepentingan, sementara masyarakat yang sudah menunggu berjam-jam menjadi kesal akibat aksi main terobos ini," jelas Firman.
Lebih jauh, politisi dari PPP ini meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis untuk meningkatkan pelayanan karena kejadian seperti ini sering terjadi, ditambah sedikitnya armada kapal yang beroperasi, sehingga terjadi penumpukan di mobil di pelabuhan.
"Semalam hanya dua kapal yang beroperasi dan hari ini juga terjadi hal yang sama, kalau tidak ada tindakan dan ketegasan. Mereka juga beralasan banyak kapal yang sedang rusak, docking dan alasan lainnya. Kita minta kapal tersebut diganti dan banyak armada lainnya yang bisa dipakai untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," terang Firman.
Ia juga menegaskan bahwa untuk mobil yang bisa masuk pada khusus tersebut sudah ada ketentuan yang dibuat, di antaranya mobil Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Pimpinan DPRD, Forkopimda. Selain dari ketentuan tersebut harus masuk pada jalur antrean.
"Kita minta kepada Dishub untuk juga menegakkan aturan di lapangan, akibat banyaknya mobil yang menerobos antrean ini yang dirugikan juga masyarakat banyak yang sudah mengantri berjam-jam pada jalur yang sudah tentukan," tegas Firman. (Antara)