Mengenal Rumah Melayu dari Ragam dan Filosofinya

Bentuknya beragam di antaranya rumah Melayu limas di Pekanbaru, rumah lontiok di Kampar, rumah bagonjong di gunung Toar dan lain sebagainya.

Eliza Gusmeri
Sabtu, 20 November 2021 | 17:32 WIB
Mengenal Rumah Melayu dari Ragam dan Filosofinya
Rumah Melayu (riauonline)

Rumah melayu memiliki ornamen dan ragam hias yang kaya, namun memiliki filosofi dan makna yang dalam.

Ciri unik lainnya dari rumah tradisional adalah ornamen ukiran kayu yang kebanyakan terinspirasi oleh interpretasi flora dan fauna lokal.

Bentuk yang indah dan diukir dengan tangan yang terampil, masing-masing motif ornamen ukiran memiliki simbolis tersendiri makna dan nilai yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Selembayung yang disebut juga solo bayuang dan tanduak buang adalah hiasan yang terletak bersilang pada kedua ujung perabung bangunan. Di bawah selembayung terdapat ornamen seperti tombak terhunus, menyambung kedua ujung perabung.

Baca Juga:Simulasi Penanganan Bencana Banjir di Cipinang Melayu

Sayap layang-layang atau sayap layangan merupakan hiasan yang terdapat pada keempat sudut cucuran atap. Sedangkan lebah bergantung atau lebah bergayut terdapat pada bagian bawah cucuran atap namun ada kalanya terdapat pada anak tangga.

Hiasan yang terdapat pada sepanjang perabung rumah disebut kuda berlari dan ada yang disebut sisik naga. Selanjutnya ada yang disebut singap, teban layar, ebek atau bidai. yang sekaligus berfungsi sebagai ventilasi.

Pada bagian yang menjorok keluar diberi lantai yang disebut teman layar atau lantai Alang buang atau disebut juga undan-undan. Selain itu pola ukiran ornamen bangunan Melayu diklasifikasikan menjadi dua jenis yang merupakan komponen ukiran 2 dimensi dan 3 dimensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini