SuaraRiau.id - Bank Riau Kepri atau BRK segera menjadi bank syariah setelah seluruh proses administrasi sudah tuntas.
Direktur Utama Dirut BRK Andi Buchari menargetkan peluncuran konversi menjadi BRK Syariah pada Januari 2022.
"Proses administrasi konversi BRK syariah sudah selesai, tinggal menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Andi Buchari dikutip dari Antara, Selasa (16/11/2021).
Menurut Andi, sebelum izin peluncuran dikeluarkan, terlebih dulu OJK akan melakukan validasi akhir atau pemeriksaan on the spot dan pengujian pada bagian akhir dari konversi BRK konvensional ke Syariah.
Andi mengatakan, OJK akan melakukan kunjungan ke cabang, kedai atau kantor kas bank untuk melakukan validasi dan pengujian terhadap SDM dan teknologi BRK.
Izin diperkirakan diterbitkan pada akhir Desember 2021 sehingga peluncuran bersamaan dengan pesta rakyat sudah bisa digelar pada awal 2022.
"Kita optimistis izin konversi BRK Syariah paling lambat terbit pada akhir Desember 2021, sehingga secara detik, menit, jam, semua transaksi harus berubah langsung ke syariah," katanya.
Andi menyebut bahwa untuk menyambut BRK menjadi Bank Syariah sudah dilakukan kesiapan dengan nasabah, yang juga sudah disosialisasikan terhadap nasabah non muslim di Kepri, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun dan Riau. Artinya proses konversi sudah direstui nasabah semua agar bisa berjalan dengan lancar.
Pada kesempatan itu, Andi Buchari meminta dukungan seluruh pihak agar konversi BRK konvensional ke syariah ini dapat segera terwujud.
Sebab sejak 30 April 2021 pihaknya sudah menyampaikan seluruh dokumen perizinan kepada OPPS OJK Pusat berupa softcopy dan menyampaikan dokumen fisiknya secara langsung ke OJK Riau.
"Ada 16 perizinan yang harus dan sudah dilengkapi. Totalnya ada tiga kontainer dokumen, dan itu harus dibaca, diverifikasi dan divalidasi oleh OJK. Sehingga tidak begitu saja izin itu bisa dikeluarkan, banyak proses yang sudah harus dilewati dan kami memohon dukungan seluruh pihak, agar proses konversi ini segera terwujud dan menuju grand launching BRK Syariah," katanya.
Direktur Dana dan Jasa BRK MA Suharto mengatakan, untuk mendukung konversi BRK konvensional ke syariah, pihaknya sudah membangun aliansi kerjasama dengan dua perguruan tinggi berbasis Islam, di samping literasi juga sudah dimulai dengan disiapkannya media literasi, serta aliansi dengan masjid-masjid di Riau untuk membangun market place berbasis masjid.
"Apalagi potensi zakat infak, dan sodaqah itu cukup besar sehingga BRK syariah bisa memasukkan vitur-vitur terkait. Selain itu BRK juga sudah membangun 115 ATM guna menambah layanan nasabah untuk mendukung BRK konvensioanl menjadi bank syariah. ATM ini tersebar pada 121 kabupaten dan kota milik BRK," katanya. (Antara)