Ferdinand Bilang Buzzer Tak Korupsi, Publik: Dibayar APBN-Makan Uang Rakyat

Para netizen menyebut bahwa buzzer dibayar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Eko Faizin
Selasa, 27 Juli 2021 | 15:56 WIB
Ferdinand Bilang Buzzer Tak Korupsi, Publik: Dibayar APBN-Makan Uang Rakyat
Ferdinand Hutahaean. [Instagram/@ferdinand_hutahaean]

SuaraRiau.id - Ferdinand Hutaheaan dikenal sebagai salah satu pegiat media sosial yang kerap menyampaikan pernyataan kontroversial.

Baru-baru ini, mantan politisi Partai Demokrat tersebut menyebut bahwa para buzzer tak pernah korupsi.

Adapun pernyataan Ferdinand soal buzzer itu, ia sampaikan melalui akun Twitter FerdinandHaean3, Senin (26/7/2021).

“Buzzer tidak pernah korupsi, tidak memaling uang negara, tidak merampok sumber daya alam milik negara, tidak berbisnis dengan tamak rakus dan tidak punya hutang kredit macet ke bank negara,” cuitnya dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Selasa (27/7/2021).

Namun, beberapa warganet berkomentar bertolak belakang dengan pernyataan Ferdinand. Para netizen menyebut bahwa buzzer dibayar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Buzzer itu digaji oleh APBN. Jadi kalo ada Buzzer yang kere karena gak ada yang gaji berarti buzzer Abal-abal kek elo,” kata BP4nci.

“BuzzeRp memakan uang rakyat!” kata Why_spit.

BuzzerRp adalah benalu yang numpang makan dari hasil menjilat pemerintah yang digaji oleh rakyat,” Anordinarylover.

“Buzzer dapat uang dari penguasa, cukong-cukong koruptor. Tujuan untuk memecah belah bangsa,” kata LailiEndi.

Sebelumnya diketahui, Ferdinand dalam cuitannya menyebut bahwa buzzer NKRI adalah para pejuang yang merawat kebangsaan.

Cuitannya itu sebagai respons terhadap mantan Wapres Jusuf Kalla bahwa buzzer adalah sumber kekacauan di tanah air.

Ferdinand Hutahaean menilai bahwa pernyataan Jusuf Kalla itu adalah tudingan yang sama sekali tidak beralasan.

Kala itu, Jusuf Kalla meminta agar para buzzer itu berhenti atau dihentikan oleh orang yang bisa.

“Sebab sumber segala kekacauan adalah buzzer-buzzer itu. Seharusnya sudah lah, tidak perlu lagi ada pencitraan yang macam-macam. Tidak perlu lagi merusak nama orang, biar demokrasi berjalan dengan baik,” katanya pada Jumat (26/2/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak