Ustaz Yusuf Mansur Puji-puji Jokowi, Pengamat Singgung soal Komisaris

Tak lain, karena Ustaz Yusuf Mansur disebut kepincut ingin mendapat kursi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Eko Faizin
Rabu, 02 Juni 2021 | 15:25 WIB
Ustaz Yusuf Mansur Puji-puji Jokowi, Pengamat Singgung soal Komisaris
Ustaz Yusuf Mansur. (Suara.com/Ummi Saleh)

SuaraRiau.id - Ustaz Yusuf Mansur kembali menyita perhatian publik terkait pujiannya kepada Presiden Joko Widodo.

Yusuf Mansur menyempatkan diri menulis artikel bertajuk “Jokowi memang yang terbaik luar biasa pencapaiannya”.

Pujian Ustaz Yusuf Mansur belakangan menuai sejumlah kritik dari berbagai kalangan. Karena seolah berupaya menjilat.

Pengamat Politik Muslim Arbi membaca bahwa ada motif tersendiri atas lakon yang dilakukan Yusuf Mansur atas puji-pujian kepada Jokowi.

Tak lain, karena Ustaz Yusuf Mansur disebut kepincut ingin mendapat kursi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Pujian terhadap Jokowi menandakan Ustaz Yusuf Mansur berharap dapat jabatan komisaris BUMN. Selama ini dia sudah mendukung Jokowi tapi belum dapat jabatan,” kata Muslim dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (2/6/2021).

Muslim menyebut, Ustaz Yusuf Mansur memuji-muji presiden lantaran ingin mendapat jabatan komisaris BUMN lantaran bisnisnya sedang bermasalah. Bahkan ditengarai dia tengah terlilit utang besar, ratusan miliar.

“Kabarnya bisnis Ustaz Yusuf Mansur mempunyai utang sampai Rp 300 miliar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kaya Muslim, bahwa pujian Ustadz Yusuf Mansur ke presiden usai Abdee Slank mendapat jabatan Komisaris Independen PT Telkom.

“Padahal peran Ustaz Yusuf Mansur di Pilpres 2019 cukup besar dengan menyebut Presiden selalu puasa Senin-Kamis dan mendoakan rakyatnya,” kata Muslim.

Langkah Ustaz Yusuf Mansur yang mencoba peruntungan mendapatkan komisaris dengan memuji Presiden, menurut Muslim justru makin dijauhi umat Islam.

“Harusnya ulama itu bersifat independen dan tidak mendekat ke penguasa.” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak