SuaraRiau.id - Penyerangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina kembali menjadi sorotan dunia. Tak hanya tokoh dunia, sejumlah influencer seperti Taqy Malik dan Fadil Jaidi termasuk yang menyoroti konflik Palestina-Israel.
Mereka memanfaatkan media sosial mereka untuk membela Palestina. Namun, tidak demikian dengan Salmafina.
Ketika Palestina dan Israel saling serang, Salmafina terlihat tidak bersuara tentang hal itu. Salah satu netizen pun penasaran terkait alasan mengapa Salmafina tidak bersuara soal penyerangan Israel terhadap Palestina.
“Salma kok enggak speak up tentang Palestina?,” kata salah satu netizen ke Salmafina dikutip dari Hops.id--jaringann Suara.com, Senin (17/5/2021).
Menanggapi hal itu, wanita 21 tahun ini memberikan jawaban bijak. Dia menjelaskan bahwa semakin Salma bertambah umur, ia semakin tahu apa yang terbaik untuknya.
“Sebagai orang yang punya pengaruh di Instagram, mungkin ekspektasi teman-teman maunya saya speak up. Semakin bertambah umur semakin saya mengerti apa yang baik untuk saya sendiri. Apa yang harus saya speak up in dan enggak,” ungkap Salmafina.
Salma lebih memilih untuk tidak banyak suara dan langsung bertindak dengan menyisihkan sebagian rezekinya dan berdoa agar Israel dan Palestina segera berdamai.
“Saya bukannya enggak mau speak up, tapi saya lebih memilih baca berita dan nyumbang langsung dan berdoa agar Yesus memulihkan dunia ini dan memberikan kedamaian bagi saudara kita tanpa banyak ngoceh,” ujarnya.
Kata Salma, dirinya memiliki kepribadian yang tidak suka berisik karena Tuhan melihat hati umatnya.
“Mungkin memang kepribadian saya gitu, enggak suka berisik, cukup diam dan kalau mau bantu ya bantu. Lagi-lagi orang yang diam itu bukan berarti dia enggak peduli. Kan Tuhan lihat hati bukan lihat Instagram,” tuturnya.
Untuk diketahui, jumlah korban pengeboman Israel di Jalur Gaza semakin bertambah dan langkah diplomatis untuk memulihkan keamanan masih terus dilakukan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan belum akan mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama tujuh hari berturut-turut.
Sedangkan 192 warga sipil Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita dilaporkan tewas di Jalur Gaza selama seminggu terakhir. Sementara lebih dari 1.200 warga mengalami luka-luka dilansir dari Aljazeera.
Dewan Keamanan PBB membahas tentang pecahnya kekerasan terburuk selama bertahun-tahun di Palestina dan Israel. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken dan Menteri Luar Neger Watar, Mesir, Arab Saudi dan Prancis membahas tentang upaya memulihkan kemanan di Israel dan Jalur Gaza lantaran banyak warga sipil yang tewas secara tragis.
“Blinken dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani membahas upaya untuk memulihkan keamanan di Israel dan Tepi Barat dan Gaza sehubungan dengan banyaknya korban sipil secara tragis,” kata Departemen Luar Negeri AS.