Keras, Pendiri OPM Sebut Veronica Koman Provokator dan Pengecut

Pendiri OPM tersebut lantas tak segan menyebut Veronica Koman hanyalah provokator semata.

Eko Faizin
Minggu, 09 Mei 2021 | 13:59 WIB
Keras, Pendiri OPM Sebut Veronica Koman Provokator dan Pengecut
Veronica Koman dalam Dialog Publik DPD GAMKI Jakarta [screenshot].

SuaraRiau.id - Salah satu tokoh senior pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nicholas Messet (sebelumnya tertulis Nicholas Youwe) baru-baru ini menyindir aktivis Veronica Koman.

Menurut, Nicholas Messet sosok Veronica Koman yang dinilainya selalu melakukan provokasi.Terlebih dengan ada masalah pelarian Veronica ke Australia.

"Saya tegaskan, khusus Veronica Koman yang selalu memprovokasi dari pelariannya di Australia, anda tak punya hak untuk bicara masalah Papua," ujar Nicholas, dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (9/5/2021).

Nicholas menyampaikan hal tersebut pada diskusi virtual bertajuk Memahami Papua, serta Upaya Penyelesaian Secara Kolaboratif dan Holistik.

Nicholas menilai Veronica Koman bukanlah orang Papua. Pendiri OPM tersebut lantas tak segan menyebut Veronica Koman hanyalah provokator semata.

"Anda, Veronica Koman, bukan orang Papua. Anda tidak lebih dari seorang provokator,” kata Nicholas.

Menurut Nicholas, Veronica hanya memanfaatkan momentum polemik di Papua untuk kepentingan pribadi.

"Anda hanya mencari keuntungan atas kekisruhan ini," tegas Nicholas.

Nicholas pun memberikan pesan agar Veronica tak mencampuri urusan Papua. Bagi Nicholas, Veronica hanyalah provokator dan pengecut yang bersembunyi di Australia.

"Saya harap, Anda Veronica Koman jangan campuri lagi urusan Papua, Anda adalah provokator yang pengecut bersembunyi di luar negeri,” ujar Nicholas.

Sebagai informasi, Veronica Koman dikenal setelah terjadinya demonstrasi di Papua yang dipicu oleh insiden rasis di Surabaya pada 4 September 2019.

Veronica Koman akhirnya ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan telah melakukan penghasutan dan memprovokasi melalui media sosial dan saat ini berada dalam pelariannya di Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini