“Tetapi dakwah kita tetap dengan yang sesuai yang kita ketahui pasti kebenarannya, bukan menyampaikan sesuatu yang tidak pasti kebenarannya,” lanjut dia.
Cholil Nafis berpesan kadang saat ini masyarakat sulit membedakan mana yang seorang mualaf bercerita soal prosesnya menjadi Islam, dan mana yang memposisikan diri sebagai ustaz.
“Konteks kita seringkali sulit membedakan mana dia sebagai cerita kesadaran diri proses berislam, dan memposisikan diri sebagai ustaz. Ustaz artinya orang yang sudah menjadi guru. Jadi storytelling seringkali disamakan dengan ustaz yang mengajari,” ujar Ketua MUI itu.