SuaraRiau.id - Wafatnya Syekh Ali Jaber menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, terutama keluarga.
Tak terkecuali hal yang dirasakan putra dari pendakwah ini, Alhasan Ali Jaber.
Alhasan Ali Jaber kaget kehilangan sosok panutan. Namun ia berusaha ikhlas melepas kepergian sang ayah.
"Dikabarin umi, jujur saya kaget. Tapi mungkin ini yang terbaik," kata Alhasan Ali Jaber, Kamis (14/1/2021).
Bicara soal Syekh Ali Jaber, Alhasan Ali Jaber memaparkan ayahnya sosok bersahaja dan lembut.
"Ramah, suka bercanda, nggak ada di rumah suka marah-marah," ujarnya.
Namun khusus kepada Alhasan Ali Jaber, pendakwah 44 tahun itu terbilang tegas.
"Karena dia tahu saya sudah besar, paham apa yang salah dan benar. Apa saja yang harus dikerjakan juga," kata lelaki yang berusia 20-an ini.
Mengenai pemakaman Syekh Ali Jaber yang berada di Jakarta, sang putra pun ikhlas. Walaupun pada awalnya ia bersama keluarga telah mengusahakan di sana.
"Ya, kita sudah usahakan semaksimal mungkin, cuma belum takdirnya. Kita pilih yang terbaik saja," kata Alhasan Ali Jaber.
Bagi Alhasan Ali Jaber, dimanapun sang ayah dimakamkan, hal terpenting adalah doa.
"Insya Allah diangkat derajatnya, diampuni dosa dan segala kesalahannya," kata sulung tiga bersaudara ini.
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pagi. Ulama besar Indonesia tersebut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Yarsi Jakarta.
Pihak keluarga telah memutuskan memakamkan Syekh Ali di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.