SuaraRiau.id - Menjalani peran sebagai ibu memang tidak selalu mudah. Usai persalinan, biasanya keluarga hanya akan terfokus pada anak, bukan pada sang ibu yang baru melahirkan.
Padahal, ibu atau perempuan yang melahirkan bisa mengalami berbagai masalah kesehatan usai persalinan. Melansir dari Scrubbing, ada beberapa konsekuensi kesehatan setelah seorang wanita melahirkan, antara lain:
1. Nyeri Vagina
Perempuan yang melahirkan secara normal bisa mengalami nyeri vagina. Kondisi ini tergantung pada seberapa lancar persalinan berlangsung dan apakah laserasi atau episiotomi perlu diperbaiki.
Baca Juga:Selain Sensasi Nikmat, Ini 2 Manfaat Orgasme pada Kesehatan Perempuan
Tak hanya itu, perempuan yang melahirkan secara caesar juga bisa mengalami nyeri di bagian tubuh yang terkena sayatan.
2. Nyeri Payudara
Usai melahirkan, perempuan bisa mengalami payudara bengkak, menggumpal, keras atau nyeri. Pembengkakan dapat terjadi saat tubuh Anda melakukan produksi ASI.
Untuk meredakan nyerinya, Anda bisa mengoleskan kompres hangat sebelum menyusui untuk membantu aliran ASI. Anda juga bisa melakukankompres es dan asetaminofen di antara waktu menyusui.
Jika Anda mengalami nyeri saat menyusui, temui konsultan laktasi yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit.
Baca Juga:Ratusan Tenaga Kesehatan Perempuan di Riau Positif Corona
3. Infeksi
Selain infeksi di tempat bedah caesar atau robekan di perineum, infeksi pascapartum juga bisa muncul di rahim, kandung kemih, bahkan ginjal.
Kabar baiknya adalah jenis infeksi ini jarang terjadi kecuali ada masalah dalam persalinan, seperti persalinan lama atau ketuban pecah dalam waktu lama.
4. Prolaps Organ Panggul
Kehamilan dan persalinan melemahkan otot dasar panggul di mana pada beberapa perempuan dapat menyebabkan prolaps saat kandung kemih rahim atau usus menonjol ke dalam vagina. Kondisi ini biasanya berkurang asal Anda tidak mengangkat apapun yang lebih berat bayi setelah melahirkan.
5. Kelelahan
Usai melahirkan, perempuan sangat mungkin mengalami kelelahan terutama pada dua hingga tiga bulan pertama. Oleh karena itu, keterlibatan penuh dan kerjasama suami sangat diperlukan.