SuaraRiau.id - Meski tidak mencapai target yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir menyatakan tingkat partisipasi dalam Pilkada 2020 meningkat.
Pernyataan tersebut disampaikan Ilham dengan membandingkan tingkat partisipasi pemilih pilkada tahun 2015.
"Rata-rata sementara tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan 2020 di sembilan daerah adalah 70,39 persen, tingkat partisipasi pemilihan serentak tahun 2020 ini meningkat 5,36 persen dari tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan serentak 2015 yakni 65,03 persen," ujarnya seperti dilansir Riauonline.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (14/12/2020).
Sementara itu, target partisipasi KPU RI untuk pilkada serentak se-Indonesia adalah 77,5 persen.
Baca Juga:Baru Pertama Nyoblos, Gadis Ini ke TPS dengan Kostum Anime
"Angka 77,5 persen ini merujuk pada target partisipasi masyarakat Indonesia pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu," katanya.
Berdasarkan rekap data sementara, Kabupaten Pelalawan menjadi daerah dengan partisipasi tertinggi dan menjadi satu-satunya daerah yang melewati target nasional yakni 78,21 persen, naik 8,87 persen dari 69,34 persen pemilihan tahun 2015.
Selanjutnya, Kabupaten Rokan Hulu yang menurun 1,23 persen menjadi 71,22 persen pemilihan 2020, dari 72,45 persen di pemilihan 2015 sebelumnya.
Kabupaten Rokan Hilir meningkat pesat sebanyak 10,18 persen menjadi 71,01 persen dari sebelumnya 60,87 persen.
Kabupaten Indragiri Hulu tingkat partisipasi 67,14 persen meningkat 9,3 persen dari 57,84 persen Pilkada 2015.
Baca Juga:Bawaslu Jateng Telusuri Laporan Politik Uang di Pilkada 4 Kabupaten
Kabupaten Kuantan Singingi mengalami penurunan 2,78 persen menjadi 69,94 persen. Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami peningkatan pemilihan menjadi 70,84 persen naik atau naik 5,44 persen.
Peningkatan masif juga terjadi di Kabupaten Siak dengan tingkat partisipasi mencapai 68,41 persen, naik 10,51 persen dari angka 57,90 persen pada pemilihan 2015.
Pilwako Dumai justru mengalami penurunan 3,05 persen menjadi 65,08 persen dari angka 68,13 persen pada 2015.
Bengkalis masih menjadi daerah dengan partisipasi masyarakat terendah yakni 68,51 persen meski meningkat 7,91 persen dari pilkada sebelumnya.