Berendam di Air Dingin Bantu Hilangkan Rasa Cemas, Ini Alasannya

Kesimpulan tersebut berdasarkan studi kasus 2017 terhadap perempuan berusia 24 tahun dengan gejala depresi dan kecemasan.

Eko Faizin
Sabtu, 21 November 2020 | 08:18 WIB
Berendam di Air Dingin Bantu Hilangkan Rasa Cemas, Ini Alasannya

SuaraRiau.id - Nyaris 10 bulan sudah pandemi melanda dunia. Situasi ini membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan hingga depresi.

Meredakan rasa cemas bisa mulai dari yoga, berolahraga hingga berbincang dengan teman. namun jika tidak membuahkan hasil, berenang atau berendam di air dingin (seperti danau atau laut) bisa menjadi salah satu solusi.

Kesimpulan tersebut berdasarkan studi kasus 2017 terhadap perempuan berusia 24 tahun dengan gejala depresi dan kecemasan.

Para responden perempuan ini ingin lepas dari obat-obatan yang dikonsumsi, dan mencoba pengobatan baru yaitu berenang air dingin di alam terbuka selama dua kali seminggu.

"Meskipun saya tidak menikmati air dingin saat mencobanya, tapi saya merasakan seperti ada beban besar yang terangkat dari pundak saya," ujar perempuan tersebut seperti diwartakan Metro, Jumat (20/11/2020).

Kebiasaan berenang di luar ruangan dengan air dingin juga dilakukan perenang bebas bernama Sam saat merasa stres.

"Saat saya tidak bisa berenang, saya akan mandi air dingin, dan itu punya efek yang sama-sama menjernihkan pikiran," terang Sam.

Beberapa studi kasus ini telah dianalisis oleh tim peneliti dr Heather Massey, Dosen di University of Portsmouth. Peneliti menduga efek ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap air dingin.

"Ketika Anda membenamkan diri dalam air dingin, Anda akan mengeluarkan hormon dopamin dan kortisol," ujar dr. Massey.

Respon dopamin ini memberikan hormon kesenangan dan kortisol memberikan efek adrenalin, sehingga merasa terpacu dan merasa senang secara bersamaan.

Efek ini, menurut dr Massey disebut sebagai post swim high, yang bisa meningkatkan kebugaran dan kekebalan tubuh.

Biasanya tubuh akan merespon air dingin dengan bernapas cepat dan detak jantung berpacu cepat, sehingga meningkatkan tekanan darah.

"Jadi saat pertama kali mencobanya, masuklah perlahan-lahan agar tubuh tidak kaget, dan jangan terburu-buru. Atur napas Anda tetap stabil sehingga bisa tetap bernapas," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini