Kasus DBD Pekanbaru Capai 474, Tenayanraya dan Tampan Paling Banyak

Tidak ada pasien DBD meninggal dunia selama Januari-awal November 2020.

Eko Faizin
Rabu, 04 November 2020 | 08:41 WIB
Kasus DBD Pekanbaru Capai 474, Tenayanraya dan Tampan Paling Banyak
Ilustrasi petugas melakukan pangasapan (fogging).

SuaraRiau.id - Jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru selama 1 Januari-3 November 2020 terus bertambah. Hingga saat ini mencapai 474 kasus.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekabaru, Provinsi Riau meminta partisipasi warga dalam upaya menekan penyakit demam berdarah dengue (DBD) ini.

"Warga perlu selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), DBD bisa diberantas dengan cara menjaga kebersihan lingkungan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih dalam keterangannya kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (3/11/2020).

Dia menjelaskan sebagian penderita sudah sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing.

"Dari 474 kasus itu, tercatat mengalami penambahan sebanyak empat kasus yang sebelumnya tercatat 470 kasus dan sebagian dari penderita sudah sembuh dan yang menjalani perawatan empat orang saja," kata dia.

Dari 474 kasus DBD di Pekanbaru itu, berasal dari Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Senapelan (20), Pekanbaru Kota (7), Rumbai Pesisir (23), Rumbai (29), Limapuluh (36), Sail (7), Bukitraya (53), Marpoyan Damai (65), Tenayanraya (83), Tampan (77), dan Payung Sekaki (56).

Tidak ada pasien DBD meninggal dunia selama Januari-awal November 2020, sedangkan awal 2019 satu orang meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Zaini menjelaskan pentingnya warga bersama-sama menata dan menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk Aedes Aegypti tidak berkembang biak.

Dinkes setempat secara langsung maupun melalui puskesmas juga gencar melakukan penyuluhan kepada warga terkait dengan upaya menekan DBD.

"Petugas kesehatan turun ke lapangan langsung ke masyarakat dan tidak hanya menunggu di puskesmas saja, kita wajib turun mengajak masyarakat untuk memerangi DBD. Terkait ketersediaan obat-obatan kini masih mencukupi," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini