Akhirnya Politisi Senior Riau Ini Buka Suara soal Masyumi Reborn

Menurut Wan Abu, umat Islam idealnya memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai keislaman pada kehidupan bernegara.

Eko Faizin
Kamis, 29 Oktober 2020 | 18:07 WIB
Akhirnya Politisi Senior Riau Ini Buka Suara soal Masyumi Reborn
Tangkapan layar mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar. [Istimewa]

SuaraRiau.id - Mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar, menyebut rapat pendirian Masyumi Reborn tempo hari di Kota Pekanbaru membahas dinamika politik Indonesia.

Menurut Wan Abu, umat Islam idealnya memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai keislaman pada kehidupan bernegara.

"Jadi Islam bukan hanya mengurus urusan muamalah saja tapi juga soal siasah (politik) dan kekuasaan. Jadi kadang-kadang umat Islam itu timpang dalam memahami ini," jelasnya, Kamis (29/10/2020).

Melihat fenomena tersebut, jelasnya, maka diperlukan partai yang dapat menampung aspirasi itu. Partai tersebut kehadirannya harus menutup kekurangan partai-partai yang ada saat ini.

"Inisiator Masyumi di Jakarta menilai partai-partai yang ada saat ini tidak dapat diharapkan menyuarakan kepentingan terutama soal penegakan syariat," tekannya.

Adapun rapat pendirian Masyumi Reborn Provinsi Riau yang digelar Selasa (26/10/2020), mendapat sorotan publik lantaran hadirnya sosok Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kehadiran sosok UAS tersebut memantik spekulasi bahwa dai kondang itu ikut menjadi inisiator Masyumi Reborn di Riau.

Terkait hal ini, sahabat UAS Tatang Yudiansyah, menampik anggapan UAS terlibat politik praktis. Ia mengatakan kehadiran UAS dalam rapat tersebut sebatas memberi pencerahan pada peserta rapat.

"Saat itu UAS memaparkan bagaimana pandangan Islam terhadap politik. Jadi harus diluruskan, jangan sampai masyarakat salah persepsi," tekannya.

Masyumi sendiri bukan pemain baru di pentas politik Indonesia. Partai tersebut merupakan partai senior di kancah politik Tanah Air, dengan keterlibatannya pada pemilu 1955.

Namun partai ini dibubarkan dengan alasan politis pada tahun 1960. Sejak bubarnya Orde Baru pada tahun 1998, Masyumi mencoba untuk bangkit tapi selalu gagal.

Kendati demikian sejumlah partai politik Islam yang eksis saat ini, ditenggarai memiliki afiliasi dengan Masyumi, seperti Partai Keadilan Sejaterah dan Partai Bulan Bintang.

Kontributor : Satria Kurnia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini