- Buaya besar yang sempat ditangkap dan dievakuasi akhirnya mati.
- Hewan yang sebelumnya diamankan dari sungai di Inhil dibawa ke Jakarta.
- Dalam perut buaya ternyata ditemukan banyak jenis sampah.
SuaraRiau.id - Buaya raksasa seberat 585 kilogram (kg) dengan panjang 5,7 meter yang sempat dievakuasi dari Sungai Undan, Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) akhirnya mati pada Kamis (20/11/2025).
Buaya tersebut sebelumnya dirawat di penangkaran oleh personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Inhil sejak 1 November 2025. Hewan reptil jumbo ini diobservasi karena infeksi akibat luka lecet di kedua kaki dan tangan buaya.
DPKP Inhil mengirim bangkai buaya besar tersebut meter ke lembaga konservasi di Jakarta untuk diawetkan. Instansi ini di bawah binaan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan.
"Pengiriman bangkai buaya itu atas permintaan lembaga tersebut untuk preparasi dan diawetkan," kata Kepala DPKP Inhil, Junaidi dikutip dari Antara, Minggu (23/11/2025).
Junaidi mengatakan, sebelum bangkai buaya yang diberi nama "si undan" itu di bawa ke Jakarta, personel DPKP Inhil terlebih dahulu mengeluarkan isi perutnya.
"Ternyata isinya mengejutkan mulai dari plastik, elektronik hingga benda tajam," ujarnya.
Junaidi menyampaikan jika isinya ada 20 kantong plastik, karung goni, tutup minuman kemasan, pisau kecil lengkap dengan gagangnya, dan mata tombak. Bahkan, ada pecahan tabung televisi lama.
Semua benda yang ditemukan di perut buaya tersebut masih utuh. Namun, tidak ada satu pun tulang belulang hewan atau manusia.
"Kemungkinan benda-benda yang tidak bisa dicerna itu penyebab buaya tersebut mati. Bayangkan saja plastik ada 20 kantong, serta karung goni, pisau, mata tombak dan tabung televisi," kata Junaidi.
Kepala DPKP Inhil menjelaskan bahwa bangkai buaya dibawa menggunakan mobil boks pendingin agar tidak terjadi pembusukan.
Bangkai buaya yang sudah dibungkus plastik tersebut dibawa pada Jumat (21/11/2025) pukul 21.00 WIB.
Sebelumnya, buaya itu ditangkap warga beramai-ramai pada 1 November 2025 lalu.
Namun, selama 20 hari di tempat penangkaran, buaya tersebut juga tidak mau makan meski sudah diberi makanan hingga akhirnya mati pada Kamis (20/11/2025). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Perut Buaya Mati Isinya Plastik hingga Tabung TV, Bangkai Dibawa ke Jakarta
-
8 Mobil Bekas Tangguh Jalan Jauh, Efisien buat Liburan Natal dan Tahun Baru
-
4 Mobil Matic Bekas untuk Niaga: Usaha Lancar, Tangguh di Segala Medan
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Pria dan Wanita: Makin Stylish, Maksimalkan Performa
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan Muat Banyak Penumpang, Irit dan Multifungsi