SuaraRiau.id - Hari ini, Sabtu (9/8/2025), Provinsi Riau genap berusia 68 tahun. Dalam usianya itu, segala perkembangan dan perubahan pun terjadi.
Dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) tersebut, Lembaga Adat Melayu atau LAM Riau meminta sejarah Riau ditulis kembali.
Hal ini disampaikan Ketua LAM Riau Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil dalam Simposium Melayu Serumpun berkaitan dengan Pekan Budaya Melayu Serumpun di Pekanbaru, Jumat (8/8/2025) pagi.
Bukan saja karena buku untuk itu telah lama diterbitkan yakni tahun 1977 sehingga banyak bahan yang ditemukan baru, juga sejarah Riau tercedera secara lokal bahkan regional.
"Tak mengherankan, Riau sekarang menjadi amat beragam dari berbagai segi, tapi masih banyak yang belum dipaparkan," kata Datuk Seri Taufik.
Dia mengatakan, buku-buku sejarah Melayu yang ada seperti Sulalatus Salatin, belum menempatkan Riau sebagaimana mestinya.
Pada bab 2 buku ini misalnya, disebutkan Bukit Siguntang di Palembang, padahal juga ada di Riau sekarang. Sebelum Bukit Siguntang, tidak dijelaskan, padahal prasasti Kedukan Bukit menunjukkan Riau.
Menurut Datuk Seri Taufik, turunan dari Bukit Siguntang pula selalu dinafikan dalam sejarah regional. Paremeswara misalnya seperti langsung turun dari Palembang, padahal Sulalatin Salatin menyebutkan persinggahan di Indragiri sampai Kuantan.
Belum lagi bagaimana penemuan peradaban prasejarah Riau yang baru terungkap dalam 10 tahun terakhir, menjukkan kehidupan minimal 40.000 tahun sebelum masehi.
Baca Juga: Status Tanggap Darurat Karhutla Riau Diperpanjang hingga 2 Pekan ke Depan
Selain itu keberadaan Sriwijaya di Riau yang memberi makna pada pencapaian peradaban Melayu.
Sejarah Riau
Berdasarkan laman resmi Provinsi Riau, Secara etimologi, kata Riau berasal dari bahasa Portugis, "Rio", yang berarti sungai.
Provinsi Riau merupakan penggabungan dari sejumlah kerajaan Melayu yang pernah berjaya di wilayah ini, yaitu Kerajaan Indragiri (1658-1838), Kerajaan Siak Sri Indrapura (1723-1858), Kerajaan Pelalawan (1530-1879), Kerajaan Riau-Lingga (1824-1913) dan beberapa kerajaan kecil lainnya , seperti Tambusai, Rantau Binuang Sakti, Rambah, Kampar dan Kandis.
Saat ini Riau terdiri dari 10 kabupaten (Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti) dan 2 kota yaitu Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Tiap Kabupaten dikepalai oleh seorang Bupati dan Kota oleh seorang Wali Kota.
Riau dirujuk hanya kepada wilayah yang dipertuan muda (Raja Bawahan Johor) di Pulau Penyengat.
Berita Terkait
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
PHR Dorong Kemandirian Ekonomi Kelompok Disabilitas lewat Pelatihan Laundry Sepatu
-
Total Aset BRI Capai Rp2.123 Triliun, Berikut Strategi BRIVolution Reignite
-
Fokus Melayani dengan Hati, Program PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Kisah Sukses Nasabah ULaMM Syariah: Berdayakan Usaha Mikro untuk Ketahanan Pangan
-
Registrasi Kartu SIM Wajib Verifikasi Wajah, Begini Respons Warga Pekanbaru