SuaraRiau.id - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) menertibkan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dari eksploitasi dan perambahan yang telah terjadi bertahun-tahun.
Kawasan TNTN merupakan kantong habitat terbesar populasi gajah sumatera di Riau yang menghadapi tekanan berat akibat alih fungsi lahan, perambahan, dan meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar.
Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) menyerukan tindakan segera untuk menyelamatkan dan memulihkan habitat gajah sumatera di kawasan hutan tersebut.
"Gajah sumatera adalah satwa yang sangat penting, tidak hanya dari sisi keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai penanda kesehatan ekosistem hutan. Jika kehilangan mereka di Tesso Nilo, kita kehilangan lebih dari sekadar satu spesies, tapi kehilangan keseimbangan alam," kata Ketua FKGI, Donny Gunaryadi, Kamis (26/6/2025).
Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau, ada sekitar 360 jenis flora tergolong dalam 165 marga dan 57 suku untuk setiap hektarenya.
Tak hanya gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), TNTN juga merupakan habitat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), berbagai jenis primata, 114 jenis burung, 50 jenis ikan, 33 jenis herpetofauna dan 644 jenis kumbang.
Donny menyampaikan luas hutan alami di TNTN menyusut drastis, lebih dari 60 persen kawasan terdampak aktivitas ilegal.
"Populasi gajah di kawasan ini diperkirakan tinggal 150 individu dan jumlahnya terus menurun," ujarnya.
Donny menyampaikan, hilangnya habitat alami berdampak pada meningkatnya perjumpaan dengan manusia yang memicu konflik manusia-gajah dan perburuan. Situasi ini mengancam keselamatan manusia dan satwa.
Baca Juga: Riwayat Taman Nasional Tesso Nilo, 'Surga' Beraneka Ragam Satwa Liar Langka
Sementara itu Koordinator Bidang Advokasi dan Kebijakan FKGI Dewa Gumay menjelaskan jika kunci keberhasilan konservasi di TNTN ada pada kolaborasi multipihak, termasuk penguatan kebijakan, penegakan hukum, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
"Kita butuh pendekatan berbasis lanskap dan partisipasi nyata dari semua pemangku kepentingan," sebut dia.
Dalam hal ini, FKGI merekomendasikan adanya aksi kolektif di antaranya restorasi habitat melalui rehabilitasi kawasan yang terdegradasi dan Penegakan hukum yang tegas terhadap aktivitas perambahan dan pembalakan liar.
Kemudian, melakukan penguatan peran masyarakat lokal melalui insentif konservasi dan alternatif mata pencaharian dan pendekatan bentang alam dalam pengelolaan konservasi, melampaui batas administratif Taman Nasional.
"Selain itu, melakukan monitoring populasi gajah secara berkala dengan dukungan teknologi dan ilmu pengetahuan," ungkap Dewa.
Lebih lanjut, FKGI mengajak seluruh pihak baik pemerintah, korporasi, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, media dan masyarakat luas untuk mendukung pelestarian TNTN sebagai warisan alam dan benteng terakhir bagi kelestarian gajah sumatera di Riau.
Berita Terkait
-
Bukti Cinta Roy Suryo Pada UGM : Buku 500 Halaman Berisi Kontroversi Ijazah Jokowi
-
PSI Posting Video Joget Bareng Gajah, Netizen Pertanyakan Kapan Jokowi Gabung
-
Panser TNI Jaga Kejagung, Benarkah Hanya Sekedar Pengamanan Rutin?
-
Jokowi Pasang Badan untuk PSI Usai Dituding 'Sepak Bola Gajah' oleh Politikus PDIP!
-
Reuni Dadakan dan Pernyataan Berubah: Akademisi Sebut Jokowi Makin Panik Hadapi Polemik Ijazah
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Kuasai Kredit Korporasi, Ini Strategi Jitu BRI
-
Rumah BUMN BRI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Transformasi Digital
-
Diminta Ditulis Ulang, Simak Sejarah Riau yang Genap Berusia 68 Tahun Hari Ini
-
Dukung PMI, BRI Hadir di Taipei untuk Perluas Akses Keuangan di Taiwan
-
Digital Banking BRI Melesat, BRImo Catat 42,7 Juta User dan Transaksi Triliunan Rupiah