Pendaftaran lewat jalur domisili paling mendominasi karena persentase kuota jalur domisili mencapai 40 hingga 50 persen, sedangkan jalur affirmasi sebanyak 20 persen.
Kemudian untuk penerimaan lewat jalur prestasi berkisar 25 hingga 35 persen. Lalu untuk jalur orangtua hanya lima persen.
"Untuk penerimaan murid baru tingkat SMP memang jalur domisili mendominasi," terangnya.
Ada sejumlah persyaratan dalam SPMB tingkat SMP negeri di Kota Pekanbaru. Syarat itu di antaranya berusia maksimal 15 tahun pada Juli 2025.
Syarat lainnya yakni memiliki ijazah SD dengan surat keterangan lulus. Murid mesti memiliki Kartu Keluarga (KK) asli, akta kelahiran asli.
"Bagi yang hendak mendaftar lewat jalur affirmasi bisa menyertakan dokumen yang membuktikan keikutsertaan dalam program penanganan keluarga kurang mampu, seperti KIP dan PKH," ulasnya.
Jamal menambahkan bagi calon murid yang hendak mendaftar lewat jalur prestasi bisa menyertakan sertifikat prestasi. Lalu surat keterangan bersama rapor enam semester bagi yang punya prestasi akademik.
"Bagi yang hendak daftar lewat pindah tugas orangtua, tentu bisa menyertakan dokumen dari instansi atau perusahaan, yang menugaskan ke Kota Pekanbaru," tuturnya.
Kuota SPMB SD 2025 tidak berubah
Baca Juga: SPMB Riau Resmi Dibuka 21 Juni, Berikut Tahapan dan Cara Pendaftarannya
Kuota penerimaan siswa SD Negeri dalam SPMB tahun ajaran 2025/2026 tidak mengalami perubahan.
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Abdul Jamal mengusulkan kuota yang sama dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 lalu.
"Pada tahun ini usulan kami untuk kota setiap jalur masih sama seperti tahun kemarin, tidak ada perubahan," tutur Jamal, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, jalur penerimaan murid lewat SPMB nanti lebuh mendominasi. Jumlahnya lebih dari 50 persen kuota peserta didik yang ada di sekolah.
Usulan untuk jalur domisili minimal 70 persen dari total kuota penerimaan di sekolah.
Dinas Pendidikan mengaku tidak menambah kuota karena sebaran SD negeri sudah merata di seluruh wilayah di Kota Pekanbaru.
Berita Terkait
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
-
Kronologis Intimidasi Suporter Terhadap Pelatih PSPS Pekanbaru dan Kurniawan Dwi Yulianto
-
Kurniawan Dwi Yulianto Diintimidasi Suporter, APSSI Pasang Badan
-
Marbot Masjid di Pekanbaru Curi Motor Jemaah, Bodi Kendaraan Sempat Dimodifikasi
-
Penangkapan Mahasiswa Khariq Anhar Disebut Kriminalisasi, Kuasa Hukum Desak Kapolri
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
4 Mobil Keluarga Bekas Tangguh di Tanjakan, Merek Suzuki dan Honda
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Pria dan Wanita, Terbaik Temani Jarak Jauh
-
3 Sepatu Lari Lokal dengan Kualitas Internasional, Harga Terjangkau!
-
7 Mobil Kecil Bekas Dikenal Kuat di Tanjakan, Nyaman Bawa Tumpangan
-
Mengenal Vivo Y500 Pro, HP Kamera 200 MP dengan Baterai 7.000 mAh