Masyarakat menilai pemerintah tidak memberikan solusi konkret bagi masa depan mereka jika relokasi benar-benar dijalankan.
Mereka meminta adanya dialog langsung dengan pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto dan perwakilan DPR RI.
Kerusakan hutan di Tesso Nilo tidak hanya berdampak pada manusia, namun juga pada kehidupan satwa liar. Habitat gajah Sumatera dan harimau kian menyempit, menyebabkan konflik antara manusia dan satwa menjadi sering terjadi.
Kondisi ini menjadi semakin kompleks karena di satu sisi pemerintah ingin merestorasi TNTN demi konservasi, namun di sisi lain ribuan warga telah menggantungkan hidup mereka dari lahan yang kini berstatus ilegal tersebut.
Baca Juga: Gubri Wahid Bakal Rombak OPD yang Tak Tindaklanjuti Temuan BPK
Massa meminta pemerintah untuk membuka ruang dialog terbuka, bukan sekadar mengeluarkan keputusan sepihak. Mereka ingin keterlibatan aktif dalam proses perumusan kebijakan yang menyangkut masa depan mereka.
"Kami tidak anti lingkungan. Kami hanya ingin solusi adil. Kalau harus relokasi, sediakan lahan pengganti, rumah, dan pekerjaan. Jangan cuma menyuruh pergi lalu membiarkan kami hidup di jalan," tegasnya dalam orasi.
Gubri Wahid temui massa aksi TNTN
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid bersama Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta Bupati Pelalawan dan Bupati Indragiri Hulu turun langsung menemui massa.
Mereka meredakan ketegangan aksi unjuk rasa yang digelar di kawasan Bundaran Zapin hingga depan Kantor Gubernur Riau pada Rabu (18/6/2025).
Baca Juga: Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
Di hadapan ribuan massa aksi, Gubri Abdul Wahid memberikan komitmen tegas untuk memperjuangkan nasib warga yang terdampak relokasi.
Dari atas mimbar orator, Gubernur memastikan bahwa suara masyarakat akan disampaikan langsung kepada pembuat kebijakan di tingkat pusat.
"Insya Allah kita akan sampaikan kepada Bapak yang membuat kebijakan yakni Presiden Republik Indonesia, diwakilkan Menteri Pertahanan (Menhan) terhadap penerbitan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)," kata Gubri.
Gubernur juga menyampaikan empati mendalamnya terhadap kekhawatiran masyarakat.
"Kami tahu, bapak dan ibu semua adalah warga kami yang harus kami selamatkan. Aspirasi kalian akan menjadi perhatian khusus bagi kami dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi," ujar Abdul Wahid.
Lebih lanjut, Gubri memahami betul kekhawatiran utama masyarakat, terutama terkait keberlangsungan pendidikan anak-anak mereka.
Berita Terkait
-
Mafia Sawit di Tesso Nilo: Antara Konservasi, Korupsi, dan Masa Depan Hutan
-
Respons Desakan Puan ke Negara OKI, Gerindra Sebut Prabowo Ogah Paksa Warga Gaza Direlokasi
-
Lantang di Forum OKI, Puan Maharani Ajak Dunia Tolak Relokasi Warga Gaza
-
Dukung Hunian Relokasi Korban Erupsi Gunung Ruang, Brantas Abipraya Bangun Infrastruktur
-
Di Forum Parlemen, Puan Tegas Tolak Relokasi Warga Palestina: Gaza Itu Rumah Mereka
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
Terkini
-
Catat Kinerja GCG Impresif di 2024, PHR Tegaskan Komitmen Bisnis Berkelanjutan
-
Rekomendasi 7 Skincare Mengandung Niacinamide, Wajah Glowing Bikin Percaya Diri
-
Cek Promo Beverage: Harga Red Bull, Pocari Sweat, Teh Botol Sosro dan Minuman Favorit
-
Ribuan Massa Aksi TNTN Tolak Relokasi: Negara Harus Bertanggung Jawab
-
Tolak Relokasi dari TNTN, Ribuan Massa Geruduk Kantor Gubernur Riau