Eko Faizin
Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:28 WIB
Mantan Bupati Pelalawan Tengku Azmun Jaafar meninggal. [ANTARA/Alfisnardo]

Menurutnya, Tengku Azmun adalah sosok inklusif yang mampu merangkul semua kalangan, dari tokoh adat, agama, hingga birokrasi. Karakter yang menjadi pondasi kuat bagi harmoni sosial di masa-masa awal kabupaten ini berdiri.

Sementara itu, eks Wakil Bupati Pelalawan, Nasaruddin juga mengenang jasa-jasa almarhum yang begitu besar, baik untuk dirinya pribadi maupun untuk masyarakat luas.

"Jasa-jasa beliau terhadap saya dan seluruh masyarakat Pelalawan sangat banyak, karena beliau adalah bupati definitif pertama kita. Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Pelalawan, terutama umat Muslim, mari kita doakan beliau agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," tutur dia.

Pernyataan ini mempertegas betapa dalamnya rasa kehilangan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat atas kepergian sosok yang telah meletakkan dasar pembangunan Pelalawan.

Wakil Ketua DPRD Pelalawan, Baharudin menyebut almarhum bukan sekadar pemimpin, melainkan mentor dan sosok bapak baginya. Kenangan terakhir mereka adalah momen ngopi bersama, hanya dua hari sebelum kepergian sang tokoh.

“Beliau berpesan, visi dan misi Pelalawan harus terus dilanjutkan. Beliau mengingatkan, 'Setiap orang ada masanya,' namun yang lebih penting adalah melanjutkan pekerjaan untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Baharudin dengan suara parau menahan haru.

Jenazah H Tengku Azmun Jaafar disemayamkan di Pekanbaru, diiringi penghormatan dari keluarga, sahabat, pejabat, dan masyarakat.

Doa dan air mata mewarnai prosesi, sebagai tanda cinta dan penghargaan atas dedikasi seorang pemimpin yang mengabdi tanpa henti.

Warisan H Tengku Azmun Jaafar bukan hanya terlihat dari gedung-gedung yang berdiri, jalan-jalan yang membentang, atau sekolah-sekolah yang tersebar.

Baca Juga: Truk Angkut Pekerja Tercebur Sungai di Pelalawan: 15 Orang Meninggal, 17 Selamat

Load More