Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 20 April 2025 | 10:41 WIB
Temuan tanaman kenaf mirip ganja di Pekanbaru [ANTARA/Annisa Firdausi]

Fibre board dari serat kenaf saat ini digunakan sebagai bahan untuk interior mobil seperti langit-langit, pintu dan dashboard.

Daun kenaf mengandung protein kasar 24 persen. Kandungan tersebut baik untuk pakan ternak unggas. Biji kenaf juga memiliki kandungan lemak 20 persen yang bagus untuk minyak goreng.

Kenaf bagi pembuatan minyak goreng karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (Oleat dan Linoleat).

Bagian lainnya adalah serat kenaf yang punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.

Baca Juga: Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Dugaan Penipuan Rp2,1 Miliar

Kenaf dapat dikembangkan di lahan-lahan sub optimal, seperti lahan kering, lahan PMK, lahan gambut, lahan pasang surut dan lahan banjir.

Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mengembangkan tanaman kenaf, namun sayangnya budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun.

Luas areal lima tahun terakhir tinggal 500-1000 hektare. Hal tersebut utamanya karena lahan untuk kenaf harus berkompetisi dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung.

Padahal serat kenaf punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.

Upaya memang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekspor tinggi ini. Seluruh bagian kenaf dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.

Baca Juga: Dikawal Polisi, Puluhan Remaja Terlibat Balap Liar Diarak di Jalanan Pekanbaru

Gegerkan warga Pekanbaru

Load More