Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mengembangkan tanaman kenaf, namun sayangnya budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun.
Luas areal lima tahun terakhir tinggal 500-1000 hektare. Hal tersebut utamanya karena lahan untuk kenaf harus berkompetisi dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung.
Padahal serat kenaf punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.
Upaya memang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekspor tinggi ini. Seluruh bagian kenaf dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.
Baca Juga: Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Dugaan Penipuan Rp2,1 Miliar
Gegerkan warga Pekanbaru
Sebelumnya, masyarakat digegerkan dengan penemuan diduga ladang tanaman ganja di Jalan Arwana, Kelurahan Tangkerang Barat, Maroyan Damai, Pekanbaru, Jumat sore.
Tanaman ini tumbuh di sebuah tanah kosong di tepi jalan yang tak jauh dari pemukiman warga. Sekitar 100 meter dari lahan ini terdapat bangunan Masjid.
Tampak tanaman mirip ganja tumbuh subur dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Warga yang penasaran pun berhenti untuk melihat lebih dekat tanaman ini.
Belakangan, tanaman mencurigakan tersebut ternyata dinyatakan negatif ganja berdasarkan hasil uji cepat laboratorium sementara yang dilakukan pihak kepolisian.
Baca Juga: Dikawal Polisi, Puluhan Remaja Terlibat Balap Liar Diarak di Jalanan Pekanbaru
Tanaman setinggi lebih dari dua meter itu pertama kali ditemukan tumbuh liar di lahan kosong dekat permukiman warga dan hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.
Warga yang curiga dengan bentuknya melaporkan ke pihak berwajib.
Polisi menyampaikan jika ada tanaman yang mirip ganja yakni kenaf. Tanaman tersebut sekilas sangat mirip dengan ganja.
Oleh karena itu, pihak berwajib tetap menunggu hasil laboratorium lanjutan sebelum mengambil tindakan lebih jauh.
"Kalau nanti hasil laboratorium positif akan diinfokan segera dan kita proses lebih lanjut," tegas AKP Bagus.
Berita Terkait
-
Detik-detik Jarred Dwayne Shaw Ditangkap soal Kasus Narkoba di Apartemen Cisauk
-
Dicap Lelet hingga Pika Wafat, BNN Akhirnya Mau Gandeng Kemenkes-BRIN buat Riset Ganja Medis
-
Fachry Albar Ditangkap di Rumahnya: Positif Konsumsi Sabu, Ganja, Kokain, dan Alprazolam!
-
Potret Aktor Fachry Albar Kembali Ditahan Akibat Kasus Narkoba
-
Tersandung Kasus Narkoba Lagi, Fachri Albar Ngaku Konsumsi Ganja Sejak 10 Tahun Lalu
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Tumpukan Sampah di Pasar Agus Salim Pekanbaru, Pedagang: Baunya Menyiksa
-
Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami
-
Selamat! Kamu Mendapatkan 4 Cuan DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid