Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 15 April 2025 | 11:51 WIB
Ilustrasi mobil patroli polisi. [Dok Polres Siak]

SuaraRiau.id - Kasus kematian Bripka SS, anggota polisi di Dumai yang ditemukan terkulai depan tempat hiburan malam (THM) masih menjadi misteri.

Kekinian, 6 personel Polres Dumai dikabarkan menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Riau terkait meninggalnya korban.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto menjelaskan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium Mabes Polri.

"Masih diperiksa di Propam Polda Riau. Kita masih menunggu hasil laboratorium dari Mabes Polri," ujarnya dikutip dari Riauonline.co.id--Suara.com, Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: Tanya Besar Istri Bripka SS ke Rekan Polisi saat Suami Sekarat di Dream Box Dumai

Enam polisi yang diperiksa ini disebut berada di tempat hiburan Dream Box bersama Bripka SS sebelum personel Polres Dumai itu tewas.

Meski demikian, Polda Riau belum mengungkap identitas keenam polisi yang diperiksa.

Keluarga desak diungkap terang benderang

Sementara itu, pihak keluarga terutama sang istri Febri ingin mengetahui penyebab pasti kematian Bripka SS.

Istri Bripka SS mendesak kepolisian mengungkap secara terang penyebab sang suami yang meninggal di depan pintu Dream Box, pada Kamis (10/4/2025).

Baca Juga: Polisi Meninggal di Tempat Hiburan Malam Dumai

Diceritakan Febri, dari rekaman video beredar terlihat Bripka SS terduduk di sebuah kursi dengan leher terkulai dan mulut berbusa.

Dia pun penasaran siapa rekan yang bersama suaminya malam itu, dan kenapa tega meninggalkan Bripka SS sendirian di hiburan malam Dream Box dalam keadaan terkulai.

"Kenapa kawannya tega meninggalkan suami saya dalam keadaan gitu sendirian. Saya minta polisi ungkap siapa rekan-rekannya malam itu," kata Febri dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).

Sang istri juga mempertanyakan penyebab mulut suaminya berbusa. Dia merasa sangat terpukul dengan pemberitaan yang menyatakan meninggal dunia karena over dosis  (OD).

Karena yang Febri tahu dan sangat yakin bahwa suaminya sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit jantungan atau yang lain, namun kenapa mengalami kondisi tragis dengan mulut berbusa.

"Saya minta diungkap semuanya, saya tidak ikhlas karena dia ditinggalkan sendirian dalam keadaan begitu. Dia berangkat dalam keadaan sehat, tapi pagi nya dapat kabar ditemukan terkulai. Saya juga minta pihak Dream Box membuka CCTV kejadian," sebut Febri.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Dumai AKBP Hardi Dinata membenarkan bahwa Bripka SS merupakan personel polisi aktif yang bertugas di Polres Dumai.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak menemukan adanya indikasi kekerasan maupun overdosis narkoba pada Bripka SS.

"Memang benar seorang laki-laki yang ditemukan di depan Dream Box adalah anggota Polres Dumai," kata Kapolres AKBP Hardi kepada wartawan, Jumat (11/5/2025).

Kapolres menyatakan bahwa untuk mendalami penyebab kematian, pihak kepolisian juga telah mengirim sampel tambahan ke laboratorium forensik Mabes Polri. Hal itu untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Penyebab kematian masih didalami dan saat ini akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Lab Forensik Bareskrim Mabes Polri terhadap beberapa sampel," ujarnya.

Ditambahkan, terkait kronologi sebelum kejadian, Kapolres Hardi membenarkan bahwa Bripka SS tersebut diketahui sempat keluar malam bersama rekan-rekannya.

"Memang betul yang bersangkutan pergi bersama rekan-rekannya pada malam itu," jelasnya.

Untuk mengungkap peristiwa naas ini, segala bentuk pemeriksaan terhadap saksi dan yang lainnya sudah dilimpahkan ke Propam Polda Riau.

Diketahui, seorang anggota polisi Dumai berinisial SS ditemukan terkulai meninggal dunia di depan tempat hiburan malam Dream Box Cafe dan Resto Dumai pada Kamis (10/4/2025) pagi.

Kapolres Dumai AKBP Hardi Dinata membenarkan bahwa pria itu anggota Polres. Pihaknya mendalami penyebab kematian korban.

Sementara, Kesubid Dokpol Polda Riau, AKBP Supriyanto bersama dengan Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal Dr dr Mohammad Tegar Indrayana, Sp FM sudah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah anggota tersebut.

Menurutnya tidak ditemukan indikasi kekerasan dan narkoba.

"Otopsi dilakukan Tim Kedokteran Forensik Polda Riau serta tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah ataupun indikasi penggunaan NAPZA," jelas dokter.

Load More