SuaraRiau.id - Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid menghadiri kegiatan Makan Bajambau di Dusun Kampung Godang, Desa Pulau Lawas, Kabupaten Kampar, Senin (7/4/2025).
Tak hanya Gubri Wahid, tampak hadir juga Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Sugiyono serta jajaran.
Tradisi Makan Bajambau tersebut menjadi bagian dari perayaan Aghi Ghayo Onam (Hari Raya Enam) yang penuh kehangatan dan kental dengan nilai kebersamaan.
Gubri Wahid menuturkan bahwa, tradisi Makan Bajambau adalah momen penting untuk mempererat silaturahmi antarwarga.
Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi wadah bagi para perantau dan warga kampung untuk saling bercerita dan berbagi kisah.
Lantas apa itu Tradisi Makan Bajambau?
Makan Bajambau menjadi salah satu bagian tradisi yang tak terpisahkan di kehidupan masyarakat Kabupaten Kampar.
Bajambau berasal dari kata jambau, dalam bahasa Indonesia merupakan tempat menyajikan makanan, dulang atau nampan. Hidangan akan diletakkan di atas wadah besar atau jambau.
Makan Bajambau merupakan makan bersama masyarakat adat dengan sajian yang tak biasa. Momen tersebut digelar saat acara besar, ada kedatangan tamu kehormatan hingga sebagai ajang silaturahmi.
Baca Juga: Gubri Wahid Siap Lantik Afni dan Syamsurizal Jadi Bupati-Wakil Bupati Siak
Tradisi tersebut biasa diadakan jelang bulan Ramadan, peringatan hari besar, Hari Raya Idul Fitri atau acara tertentu yang memerlukan makan bersama.
Makan Bajambau bukan sekadar kegiatan makan bersama. Tradisi ini merupakan wujud solidaritas dan silaturahmi antarwarga, yang sudah berlangsung puluhan tahun dan tetap terjaga hingga kini.
Warga biasanya berkumpul untuk merayakan tradisi ini dengan kebersamaan dan kekompakan. Di pagi hari, para ibu mulai mempersiapkan jambau, yakni makanan yang akan dibawa menuju tempat pelaksanaan acara.
Dengan penuh semangat, mereka membawa jambau tersebut di atas kepala, sebuah tradisi yang telah turun-temurun, sambil berjalan kaki di jalan setapak menuju masjid dan musala.
Jambau diletakkan di dalam dulang dan ditutup dengan tuduong (tudung), penutup tradisional yang terbuat dari pelepah pinang kering.
Jambau tersebut bukan hanya berisi makanan biasa, melainkan masakan khas Kampar seperti gulai pucuk ubi dengan ikan asap, gulai udang galah dengan nanas muda, serta aneka lauk lainnya.
Berita Terkait
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
KPK Klarifikasi, Tidak Ada Penggeledahan Mobil Plt Gubernur dan Sekda Riau
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Polres Inhu Temukan Ratusan Kubik Kayu Illegal Logging yang Tersusun Rapi
-
Pengacara di Riau Terseret Korupsi Dana PI, Modus Jual Beli Lahan Sawit 600 Ha
-
6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
-
Lawan Kendala Geografis, Berikut Mesin Pendorong Ekonomi Masyarakat Pesisir dari BRI
-
Harga Sawit Mitra Swadaya Riau Naik untuk Periode 10-16 Desember 2025