Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 26 Maret 2025 | 15:15 WIB
Suasana Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraRiau.id - Tiket pesawat rute Pekanbaru ke Jakarta menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025 masih stabil di kisaran harga Rp900 ribu hingga Rp1 jutaan pada Rabu (29/3/2025).

Hal ini berbeda dari harga tiket pesawat Jakarta-Pekanbaru yang melonjak drastis hingga 3 kali lipat lebih. Pada hari arus mudik 2025 ini, harga tiketnya mencapai Rp3 juta sampai Rp6 jutaan lebih.

Harga tiket pesawat Batik Air rute Jakarta-Pekanbaru pada Sabtu 29 Maret misalnya mencapai Rp6.423.000.

Berdasarkan aplikasi travel Traveloka, berikut ini sejumlah harga tiket pesawat Pekanbaru-Jakarta untuk tanggal 27-29 Maret 2025:

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Jakarta-Pekanbaru Naik 3 Kali Lipat Jelang Lebaran, Pemerintah Ingkar Janji?

27 Maret 2025

  • Pelita Air Rp1.156.050
  • Lion Air Rp1.010.100
  • Super Air Jet Rp1.021.600
  • Garuda Indonesia Rp4.172.000

28 Maret 2025

  • Pelita Air Rp1.156.050
  • Citilink Rp967.600
  • Batik Air Rp2.459.700
  • Garuda Indonesia Rp4.172.000

29 Maret 2025

  • Pelita Air Rp1.029.164
  • Lion Air Rp947.500
  • Citilink Rp967.600
  • Garuda Indonesia Rp4.172.000

Kebijakan pemerintah soal harga tiket pesawat jelang Lebaran

Pemerintah sebelumnya mengumumkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen selama masa libur Lebaran 2025.

Baca Juga: Tol Bangkinang-13 Koto Kampar Ditutup Kembali usai Layani Arus Mudik Lebaran

Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat serta memastikan kelancaran dan kenyamanan mobilitas selama libur Lebaran dan Hari Raya Nyepi.

Penurunan harga tiket pesawat berlaku selama 15 hari, yaitu untuk penerbangan antara 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025.

Namun, nyatanya tidak sesuai harapan. Hal tersebut membuat kenaikan tiket pesawat menuai keluhan dari masyarakat yang hendak mudik.

Harga tiket justru mengalami lonjakan tajam di beberapa rute populer, termasuk Jakarta-Pekanbaru.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan bahwa pemerintah memberikan insentif tambahan berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sebagian ditanggung pemerintah sebesar enam persen.

"Ini yang akhirnya secara agregat mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama kurang lebih dua minggu, di angka 13-14 persen," ujar AHY dalam keterangan pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Sabtu (1/3/2024).

AHY juga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap maskapai untuk memastikan kebijakan penurunan harga tiket benar-benar diterapkan.

"Kami tidak ingin masyarakat terbebani dengan harga tiket yang melambung tinggi, apalagi saat momen penting seperti mudik Lebaran," tambahnya.

Selain insentif harga tiket pesawat, pemerintah juga memberikan diskon tarif tol hingga 20 persen di berbagai ruas jalan tol di Indonesia.

Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi biaya perjalanan darat masyarakat dan mengurangi beban finansial pemudik.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN berkolaborasi dalam mengadakan program mudik gratis bagi sekitar 100 ribu masyarakat dengan menggunakan berbagai moda transportasi, seperti bus, kereta api, dan kapal laut.

Program ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin mudik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.

"Ini adalah upaya pemerintah atas arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin memastikan perjalanan mudik masyarakat berlangsung aman, nyaman, terjangkau, dan menyenangkan," tutup AHY.

Namun, meski berbagai kebijakan telah dikeluarkan, lonjakan harga tiket pesawat tetap menjadi perhatian utama bagi para pemudik, khususnya yang memilih jalur udara sebagai moda transportasi utama untuk kembali ke kampung halaman.

Beberapa pengguna Twitter mengunggah tangkapan layar harga tiket yang melonjak, dengan beberapa di antaranya mempertanyakan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menekan harga tiket pesawat.

Load More