AKP Tatit menjelaskan, pengalihan jalur tidak memungkinkan karena Jalintim merupakan jalan utama. Pengendara yang tetap melintas diimbau untuk berhati-hati dan mematuhi arahan petugas.
"Kami meminta pengendara bersabar dan tidak saling mendahului agar lalu lintas tetap tertib," tegasnya.
Genangan air sempat meningkat
Sebelumnya, tinggi banjir yang menggenangi Jalan Lintas Timur Sumatra sempat meningkat hingga ketinggian 70 cm sehingga kendaraan roda empat dan dua tidak disarankan untuk melintas.
Baca Juga: Sempat Serang Pekerja hingga Tewas, Harimau di Pelalawan Akhirnya Dievakuasi
"Kami imbau untuk kendaraan roda empat jangan dulu melewati Jalan Lintas Timur ini. Karena debit air lagi meningkat mencapai 70 cm atau sepaha orang dewasa," terang Kasatlantas Polres, AKP Akira Ceria pada Kamis (1/2/2025).
AKP Akira menyampaikan jika sudah banyak kendaraan yang mogok akibat memaksakan diri melewati jalan tersebut. Bahkan sudah ada air banjir yang sudah masuk ke dalam kendaraan.
Dia pun menyarankan agar pengendara melewati jalan alternatif lintas tengah atau jalur Kuantan Singingi.
Satlantas Polres Pelalawan dan instansi terkait lanjutnya tetap melakukan pengaturan dan pengecekan kepadatan dan kemacetan.
Debit air mengalami peningkatan dikarenakan luapan dari Sungai Kampar akibat pintu pelimpah air Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang yang dibuka empat hari lalu. Sebanyak lima pintu pelimpah diturunkan dari posisi semula 140 cm menjadi 40 cm.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Benteng Hulu Siak Kembali Terendam Banjir, Warga Sindir Bupati
Sejatinya beberapa hari lalu banjir yang menggenangi jalan lintas sejak dua bulan terakhir sudah mulai surut. Namun pada awal pekan kembali meningkat dari tinggi awal 40 cm pada Senin (29/1/2025) berturut-turut pada hari berikutnya naik 10 cm hingga mencapai 70 cm saat ini.
Akibatnya volume kendaraan dari Pangkalan Kuras ke Pangkalan Kerinci dan sebaliknya mengalami macet panjang.
Situasi itu diperparah lagi oleh kondisi jalan yang berlubang di lokasi genangan banjir sehingga dikhawatirkan bisa membuat kendaraan terperosok.
Untuk mengantisipasi hal itu, Satpolairud Polres Pelalawan membuat penanda dengan menggunakan botol plastik.
Botol yang mengapung di atas permukaan air itu ditempel scottlight sehingga pengendara mengetahui di tempat itu ada lubang. (Antara)
Berita Terkait
-
Kendari Dilanda Banjir, Ratusan Rumah Terendam
-
Rob Demak Makin Parah, Nelayan Perempuan Ini Selamatkan Diri dengan Pembalut Kain
-
Prancis Diterjang Badai Dahsyat: 2 Tewas, Atap Parlemen Bocor saat PM Pidato!
-
Apa Artinya Perubahan TWA Megamendung Jadi Cagar Alam bagi Masa Depan Hutan?
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Mesin Bandel, Bodi Tinggi untuk Terabas Banjir
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Desain Mirip iPhone Boba Tiga, Terbaik Juli 2025
-
Review Toyota Fortuner 2021 yang Jadi Alasan Kenapa Harus Membelinya
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
Terkini
-
Dengan KUR BRI, Katering RKP Bisa Pekerjakan 53 Karyawan untuk Program Makan Bergizi Gratis
-
Bagi-bagi DANA Kaget Senilai Rp460 Ribu, Buruan Klaim 4 Linknya
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Rp30 Jutaan, Generasi Lawas dengan Style Khas
-
Loan On App di BRImo: Solusi Praktis Cairkan Limit Kartu Kredit ke Tabungan
-
Mau Wangi Seharian, Jenis Parfum Apa yang Terbaik untuk Kamu Agar Tahan lama?