SuaraRiau.id - Terduga pembunuh sadis seorang guru di Tapung Kampar akhirnya dibekuk di Jalan Lintas Gerbang Tol Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Minggu (15/12/2024).
Tersangka DS (33) ditangkap setelah tiga pekan kabur ke Sumatera Utara dengan membawa anak dan istrinya.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto mengungkapkan bahwa rasa sakit hati menjadi alasan DS nekat mengakhiri nyawa Heri Aprianus Saragih (30) secara sadis.
"Pelaku saat itu kesal dengan korban karena sering diejek dan direndahkan. Merasa tak terima, pelaku DS merencanakan aksi pembunuhan terhadap HAS," terang Anom dikutip dari Antara.
Diketahui, jasad korban ditemukan di perkebunan kelapa sawit di Desa Kasikan, Tapung, Kampar beberapa waktu lalu.
Saat itu korban melintas di kebun sawit, kemudian pelaku DS secara cepat menikam leher korban dengan sebuah pisau dari belakang dan menggorok leher Heri Aprianus Saragih.
"Setelah korban digorok dan terjatuh, pelaku DS mengambil barang berharga milik korban berupa uang tunai Rp1,3 juta dan satu unit handphone," urai Kombes Anom.
Pelaku lalu membuka selang karburator motor milik korban dan menampung minyak dengan teko yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Pelaku kemudian menyiram tubuh korban dengan BBM dari motor tersebut dan disulut api mancis," paparnya.
Baca Juga: Hana Hanifah Diduga Terima Ratusan Juta di Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau
Setelah korban dibakar, DS kemudian pergi meninggalkan korban dan menuju areal perkebunan sawit. Di sana, tersangka menyembunyikan pisau yang digunakan untuk membunuh korban dengan menyimpan di dalam lumpur.
"Setelah pisau dimasukkan ke lumpur dalam parit. Pelaku kembali pergi dan membakar identitas korban bersama dompet di dalam areal perkebunan sawit," jelas Anom.
Beberapa hari setelah membunuh korban, tersangka kabur membawa anak dan istrinya ke Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung, Beringin, Serdang Bedagai Sumatera Utara.
DS juga melanjutkan pelarian ke Kota Jambi yang mana terdapat kebun kelapa sawit milik orang tua tersangka.
"Motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban atas nama Heri Aprianus Saragih karena tersangka sakit hati terhadap korban yang selalu berkata kasar dan merendahkan tersangka. Itulah yang menjadi alasan pelaku membunuh korban," tegas Anom. (Antara)
Berita Terkait
-
Rangkaian Skincare yang Bagus dan Murah untuk Guru Usia 40-an
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Hari Guru Nasional 25 November Apakah Libur Tanggal Merah? Cek Ketentuan Resminya
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
5 Contoh Doa Hari Guru Nasional 2025 untuk Upacara di Sekolah
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
4 Mobil Matic Bekas untuk Niaga: Usaha Lancar, Tangguh di Segala Medan
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Pria dan Wanita: Makin Stylish, Maksimalkan Performa
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan Muat Banyak Penumpang, Irit dan Multifungsi
-
KIK EBA Syariah BJLB1 Resmi Melantai di BEI, BRI-MI Perkuat Pasar Modal Syariah Nasional
-
4 Mobil Bekas Tahun Muda Bukan Toyota: Mulai 70 Jutaan, Menjawab Kebutuhan