Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 19 Juli 2024 | 09:28 WIB
Tangkapan layar video harimau sumatera berburu mangsa di area perkebunan Siak. [Ist]

SuaraRiau.id - Sebelum pria paruh baya bernama Yasonia Zega (43) tewas mengenaskan diterkam harimau, ternyata beberapa kali masyarakat sudah melaporkan melihat kemunculan satwa tersebut.

Kepala BBKSDA Riau Gennman Hasibuan saat dikonfirmasi Suara.com mengaku telah merancang rencana jangka pendek dan jangka panjang agar hal serupa tidak terulang lagi.

"Rencana jangka pendek kita adalah menggencarkan patroli selama sepekan. Sementara itu untuk jangka panjang akan digagas bagaimana cara memperluas habitat harimau lewat pengaturan ruang," katanya, Kamis (17/7/2024).

Genman menjelaskan, konflik harimau dan manusia pada tahun 2024 bukan hanya sekali di Riau. Salah satu penyebab terjadinya konflik itu karena habitat harimau sumatera yang menyempit, terputus dan terganggu.

Baca Juga: Kata BBKSDA Riau soal Pekerja di Siak Tewas Mengenaskan Diserang Harimau

"Kita sudah wacanakan untuk menyambungkan habitat yang terputus melalui pembangunan koridor satwa dan mengamankan habitat yang terganggu," ungkapnya.

Genman berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di Bumi Lancang Kuning.

Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengaku, pihaknya akan menindaklanjuti usulan ke BBKSDA Riau terkait membentuk tim khusus pasca peristiwa itu.

"Kejadian ini sudah berulang, makanya kita kordinasi dengan BBKSDA Riau agar dibentuk tim khusus untuk melakukan mitigasi dan edukasi rutin kepada masyarakat," ujarnya, Kamis (17/7/2024).

Tak hanya itu, Kapolres Asep juga akan menindaklanjuti upaya pihak perusahaan agar segera memberi pembatas untuk wilayah yang sering terjadi konflik.

Baca Juga: Kronologi Pekerja Sawit di Siak Tewas Diterkam Harimau, Sempat Teriak Minta Tolong saat Diseret

"Kita juga meminta perusahaan agar melengkapi penerangan, mematuhi SOP untuk kawasan-kawasan yang lokasinya berdekatan dengan habitat harimau," ungkapnya.

Asep mengingatkan agar warga dan pekerja untuk selalu membatasi waktu aktivitas di malam hari.

"Kalau terpaksa jangan sendirian, lakukanlah secara berkelompok sehingga kemungkinan fatal bisa diminimalir bahkan dicegah," jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan seorang pekerja sawit tewas dengan kondisi kepala terputus dari badan akibat diserang harimau pada Selasa (16/7/2024) pada pukul 23.30 WIB.

BBKSDA Riau Gennman menyampaikan jika pihaknya sudah mengunjungi rumah duka dan berkoordinasi dengan para pihak terkait.

Pihaknya juga melakukan pengecekan, analisis dan penanganan lanjutan atas hasil analisis yang dilakukan.

"Tim patroli bersama untuk memberikan rasa aman untuk beberapa waktu ke depan di sekitar TKP," terang dia.

Kontributor: Rahmat Zikri

Load More