Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 08 Juli 2024 | 17:31 WIB
Ilustrasi napi narkoba. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Sebanyak 58,53 persen warga binaan di lapas-lapas yang ada di Riau saat ini merupakan terpidana kasus narkotika. Fakta itu diungkap Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Budi Argap Situngkir kepada awak media di Pekanbaru, Senin (8/7/2024).

"Jumlah terpidana narkoba saat ini sebanyak 8.173 orang dan ditambah 549 orang pengguna. Jumlah itu berbeda jauh dari kasus lainnya yaitu terpidana korupsi sebanyak 204 napi (naradipana), 62 napi kasus illegal logging, 50 kasus human trafficking, 3 napi pencucian uang dan 1 illegal fishing," jelasnya, Senin (8/7/2024).

Budi juga menjelaskan bahwa total warga binaan di seluruh Riau saat ini mencapai 14.834 napi. Jumlah itu melebihi kapasitas lapas hanya mampu menampung 4.445 napi. 

"Over kapasitas sebanyak 326 persen," kata dia.

Baca Juga: Polda Riau Sebut Napi Bengkalis Kendalikan Narkoba, Kalapas: Pernyataan Sepihak

Budi Argap juga mengakui bahwa peredaran narkoba di Riau sangat memprihatinkan, bahkan meski sudah dipenjarapun ada saja napi yang bisa mengendalikan peredaran narkoba itu dari dalam lapas.

"Kita tidak bisa pungkiri juga bahwa ada saja cara yang dilakukan untuk memuluskan aksinya. Bahkan setiap razia hampir selalu ditemukan telepon genggam dan barang-barang lainnya," ungkapnya.

Semetara itu, terkait keterlibatan pegawainya Budi juga mengakui bahwa ia juga telah mengusulkan dua pegawainya untuk dipecat. 

"Sejak awal tahun 2024 hingga saat ini ada dua pegawai yang kita usulkan untuk dipecat karena kasusnya juga sudah inkrah. Kasus narkoba," sebutnya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa ditengah berbagai polemik yang ada  pihaknya terus membenahi berbagai fasilitas khususnya dilapas-lapas.

Baca Juga: Sepekan Ditahan, Nenek di Siak Dikabarkan Bebas usai Terseret Kasus Narkoba

"Saat ini, ada 11 klinik di Lapas yang sudah memiliki akreditasi paripurna. Tak hanya itu terkait remisi total sudah 9.038 warga binaan yang diberi saat hari besar keagamaan,  karena sakit berkepanjangan dan juga karena lansia," terang dia.

Kontributor: Rahmat Zikri

Load More