Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 10 Juni 2024 | 17:34 WIB
Mushola An-Nur masih berdiri kokoh meski sempat dihantam banjir lahar dingin Gunung Marapi bercampur bongkahan batu dan kayu-kayu tumbang di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. [Dok.Antara/Riezko Bima Elko Prasetyo]

SuaraRiau.id - Sekitar 700 ribu meter kubik material vulkanik di sekitar Gunung Marapi berpotensi menjadi ancaman susulan setelah banjir lahar dingin di Sumatera Barat (Sumbar).

Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh menyatakan ratusan ribu meter kubik material vulkanik pascaerupsi Gunung Marapi tersebut perlu diwaspadai.

Untuk mengantisipasi ancaman material vulkanik tersebut, BNPB menegaskan pemasangan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di kawasan Gunung Marapi penting untuk segera dilakukan.

"Pemasangan instrumen peringatan dini ini sangat penting untuk mengantisipasi potensi yang masih akan terjadi di wilayah terdampak," katanya dikutip dari Antara, Senin (10/6/2024). 

Baca Juga: Pencarian 10 Korban Banjir Bandang Sumbar Dihentikan, Keluarga Ikhlas

Udrekh menjelaskan sistem peringatan dini akan mengintegrasikan informasi cuaca, informasi aktivitas gunung api, informasi getaran, dan sensor cuaca. 

Berbagai informasi tersebut memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan sebagai bentuk kesiapsiagaan maupun langkah mitigasi terhadap potensi dampak bencana.

BNPB bersama tim dan dukungan BPBD  Sumbar akan melakukan survei sebagai langkah awal pemasangan alat peringatan dini. BNPB juga telah mendapatkan data dan informasi spasial kondisi pascabencana banjir bandang.

"Ini akan membantu tim untuk menentukan titik perangkat sebagai bagian dari sistem peringatan dini," sebutnya.

Udrekh menekankan implementasi sistem peringatan dini tidak bisa hanya sebatas perangkat atau fasilitas teknologi saja. Namun juga membutuhkan sosialisasi, termasuk edukasi, khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi.

Baca Juga: Pengendara Nekat Lewati Lembah Anai Bakal Ditindak Tegas Polisi

Hal tersebut bertujuan agar warga memahami dan melakukan aksi dini apabila mendengar bunyi sirene peringatan dini. Di samping itu setelah mendapatkan sosialisasi masyarakat juga didorong untuk merawat EWS. (Antara)

Load More