SuaraRiau.id - Sekitar 700 ribu meter kubik material vulkanik di sekitar Gunung Marapi berpotensi menjadi ancaman susulan setelah banjir lahar dingin di Sumatera Barat (Sumbar).
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh menyatakan ratusan ribu meter kubik material vulkanik pascaerupsi Gunung Marapi tersebut perlu diwaspadai.
Untuk mengantisipasi ancaman material vulkanik tersebut, BNPB menegaskan pemasangan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di kawasan Gunung Marapi penting untuk segera dilakukan.
"Pemasangan instrumen peringatan dini ini sangat penting untuk mengantisipasi potensi yang masih akan terjadi di wilayah terdampak," katanya dikutip dari Antara, Senin (10/6/2024).
Baca Juga: Pencarian 10 Korban Banjir Bandang Sumbar Dihentikan, Keluarga Ikhlas
Udrekh menjelaskan sistem peringatan dini akan mengintegrasikan informasi cuaca, informasi aktivitas gunung api, informasi getaran, dan sensor cuaca.
Berbagai informasi tersebut memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan sebagai bentuk kesiapsiagaan maupun langkah mitigasi terhadap potensi dampak bencana.
BNPB bersama tim dan dukungan BPBD Sumbar akan melakukan survei sebagai langkah awal pemasangan alat peringatan dini. BNPB juga telah mendapatkan data dan informasi spasial kondisi pascabencana banjir bandang.
"Ini akan membantu tim untuk menentukan titik perangkat sebagai bagian dari sistem peringatan dini," sebutnya.
Udrekh menekankan implementasi sistem peringatan dini tidak bisa hanya sebatas perangkat atau fasilitas teknologi saja. Namun juga membutuhkan sosialisasi, termasuk edukasi, khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi.
Baca Juga: Pengendara Nekat Lewati Lembah Anai Bakal Ditindak Tegas Polisi
Hal tersebut bertujuan agar warga memahami dan melakukan aksi dini apabila mendengar bunyi sirene peringatan dini. Di samping itu setelah mendapatkan sosialisasi masyarakat juga didorong untuk merawat EWS. (Antara)
Berita Terkait
-
Tornado Dahsyat Landa AS: 7 Tewas, 55 Juta Terancam! Banjir Bandang Mengintai
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Lebih Tinggi
-
Gunung Marapi Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 350 Meter
-
Misi Kemanusiaan di Tengah Lebaran, Tim Aju BNPB Terbang ke Myanmar Pasca Gempa
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
Terkini
-
Libur Lebaran, Sekolah TK di Pelalawan Diduga Jadi Tempat Pesta Narkoba
-
Suryani, Kartini Masa Kini yang Sukses Dongkrak Ekonomi Keluarga Lewat KUR BRI
-
Beda Penjelasan 2 Pejabat soal Pemkot Pekanbaru Beli Alphard, Siapa Bisa Dipercaya?
-
Profil Markarius Anwar, Wakil Wali Kota Disorot usai Pemkot Pekanbaru Beli Mobil Dinas Mewah
-
Harga Tiket Pesawat Pekanbaru-Jakarta Masih Rp8 Juta, 15 April Seterusnya Normal