SuaraRiau.id - Gelandangan dan pengemis atau gepeng masih kerap terlihat di ruas jalanan di Pekanbaru. Mereka tidak cuma meminta-minta, ada juga yang menjadi badut, manusia silver atau menjajakan tisu.
Pengendara bernama Kharunnisa menanyakan sikap pemerintah kota terhadap keberadaan gepeng yang masih menjamur di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut.
"Sepertinya makin banyak gepeng ini ya di Pekanbaru, di setiap jalan dan setiap waktu ada. Bagaimana sikap pemerintah seharusnya yang memperhatikan ini?" ujarnya kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (24/4/2024).
Para gepeng kerap terlihat di persimpangan lampu merah, pusat perbelanjaan, pusat toko oleh-oleh, SPBU, ritel dan rumah makan. Apalagi momen usai Lebaran ini.
Kasatpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian tak menampik para gepeng yang semakin hari semakin bertambah. Ia menilai gepeng tersebut merupakan pemain lama yang tak kunjung jera.
"Kami dari Satpol PP sudah melakukan patroli dan penindakan jika diperlukan," katanya.
Mirisnya, kini ditambah dengan pemain baru yang mencoba peruntungan dengan mengemis di sepanjang jalan Kota Pekanbaru.
"Setelah ditangkap mereka akan kami salurkan ke shelter yang ada di Dinas Sosial untuk diberikan pendidikan skill sehingga mereka tidak perlu turun ke jalan untuk meminta-minta lagi," sebut Zulfahmi.
Kasatpol PP juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan sumbangan kepada gepeng agar jumlah gepeng tidak semakin bertambah.
"Kami ajak masyarakat ikut membantu dengan cara tidak memberikan sumbangan kepada mereka. Kalau mau beramal bisa disalurkan ke Dinas Sosial atau lembaga-lembaga resmi lainnya," tegas Zulfahmi.
Diketahui, gepeng beroperasi di Jalan Simpang Tiga Jalan Diponegoro-Gajah Mada, Simpang Empat Jalan Soekarno-Hatta-Durian, Simpang Tiga Jalan Kaharuddin Nasution-Tengku Bey, Simpang Empat Panam, serta Simpang Tiga Soekarno-Hatta-Kaharuddin Nasution.
Kondisi ini membuat masyarakat kian resah karena kerap menjumpai gepeng yang meminta-minta tanpa kenal waktu. Warga pun mempertanyakan sikap dan perhatian pemerintah setempat terhadap kondisi ini.
Gepeng secara terang-terangan meminta dan mengulurkan tangannya kepada orang lain agar mendapat belas kasihan. Ada juga yang menjadi pengatur lalu lintas ilegal atau pak Ogah, meminta-minta sambil menggendong bayi. Mirisnya, tidak sedikit pula gepeng tersebut merupakan anak-anak usia sekolah.
Berita Terkait
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
-
Kronologis Intimidasi Suporter Terhadap Pelatih PSPS Pekanbaru dan Kurniawan Dwi Yulianto
-
Kurniawan Dwi Yulianto Diintimidasi Suporter, APSSI Pasang Badan
-
Marbot Masjid di Pekanbaru Curi Motor Jemaah, Bodi Kendaraan Sempat Dimodifikasi
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Atlet Riau Berangkat ke PON Bela Diri 2025 Tanpa Bantuan Pemprov
-
Daftar Prompt Gemini AI Foto Sendiri Nge-gym dengan Bermacam Gaya
-
5 Prompt Gemini AI Bikin Foto Olahraga Padel hingga Golf: Estetik dan Epik!
-
Deretan Ide Prompt AI Foto Sendiri Tema Jogging hingga Lari Marathon
-
Cuan Saldo DANA Kaget Bernilai Rp247 Ribu, Klik Segera Agar Cair!