Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 03 April 2024 | 16:56 WIB
Ilustrasi sepeda motor yang tengah parkir. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Seorang warga Pekanbaru mengeluhkan aktivitas parkir di Jalan Cut Nyak Dien yang kemudian beredar melalui media sosial. dalam video itu, terdengar seorang perempuan merekam percakapannya dengan petugas parkir di kawasan jalan tersebut.

Peristiwa ini diunggah oleh akun media sosial @anaknongkrong_pku, Selasa (2/4/2024). Perekam mengaku dirinya hanya berhenti dan tidak meninggalkan sepeda motornya. 

Dirinya juga menanyakan apakah dirinya harus membayar parkir meskipun tidak meninggalkan sepeda motornya.

Pria yang mengaku juru parkir itu mengatakan bahwa semenjak kawasan tersebut dibuka untuk area kuliner, pengendara wajib membayar parkir.

Namun, hal itu ditanggapi oleh seorang pemotor lainnya yang sedang lewat. Pengendara itu menyebut bahwa perekam tidak perlu membayar parkir. 

Mendengar hal itu, perekam kembali bertanya kepada orang yang petugas parkir itu tentang kewajiban membayar parkir di kawasan tersebut, meski tidak turun dari sepeda motir.

Pria yang tidak mengenakan atribut parkir itu lalu merevisi jawabannya, dengan mengatakan bahwa tidak diwajibkan membayar parkir.

Dirinya mengatakan bahwa pengendara boleh memilih membayar ataupun tidak membayar parkir. Dia juga mempersilakan perekam untuk meninggalkan lokasi tanpa membayar parkir.

Pengunggah mempertanyakan kewajiban membayar parkir di kawasan kuliner tersebut. Pasalnya, perekam hanya berhenti tanpa turun dari sepeda motornya.

"Min mau nanya dong, Kalau jajan disekitaran cut nyak dien gak turun dari motor tetap bayar parkir min? Ada aturannya gak min harus bayar parkir walau gak turun dari motor? tolong pencerahannya ya min. Mohon pencerahannya bagi yang paham," tulis pengunggah di kolom caption.

Unggahan ini mendapat banyak komentar dari warganet. Salah satunya disampaikan @zz8 yang menyebut petugas parkir seperti pria di video akan membuat sepi pembeli.

"Tukang parkir begini bukan kerja, tp malak, ga seberapa sih uangnya, tapi bikin mereka malas kerja keras, dan bikin yg lain ikut2an. Sama sekali ga ada manfaatnya, malah ganggu pembeli dan penjual. Pembeli jd malas belanja. Penjual jd sepi pembeli," tulisnya.

"Makanya malas beli takjil dekat cut nyak dien tu, udh lah beli takjil nya jarak sejengkalnya byr lak parkir. Agak laen pku ni," imbuh @ris***.

Beberapa warganet lainnya bahkan menyenggol pihak pemerintah, khususnya akun @upt.perparkiranpku yang dinilai bertanggung jawab atas hal ini. Salah satunya disampaikan @ama***.

"@upt.perparkiranpku tolong di pertegas antara parkir dan berhenti.... Kami waktu buat SIM ada soal tentang berhenti dan parkir...tolong di pertegas, jangan tau nya cuma duit masuk sekian M saja..." ujarnya.

"Gimana ini pak @upt.perparkiranpku jawab dg jelasss gimana aturannya, termasuk mobil jugaaa," imbuh @ika***.

Kontributor : Anggun Alifah

Load More