Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 03 April 2024 | 12:52 WIB
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz]

SuaraRiau.id - Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Rabu (3/4/2024) sekitar pukul 09.30 WIB. akibatnya, Marapi melontarkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer.

Gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terlihat mengeluarkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi 46 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Marapi Ahmad Rifandi dikutip dari Antara, Rabu (3/4/2024).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat untuk tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi.

Bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

Diketahui, Gunung Marapi teletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Karakter erupsi Gunung Marapi adalah eksplosif dan juga efusif. Titik erupsinya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur hingga barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.

Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang erupsi Gunung Marapi bersifat eksplosif yang berpusat di Kawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, pasir, lapili, dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik. (Antara)

Load More