Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 15 Maret 2024 | 17:17 WIB
Suanana saat 6 orang memutuskan masuk Islam di Masjid Agung Annur Pekanbaru, Jumat (15/3/2024). [Suara.com/Rahmat Zikri]

SuaraRiau.id - Ratusan jamaah Masjid Agung Annur Pekanbaru kembali menjadi saksi keharuan proses syahadat 6 orang yang memutuskan masuk Islam, Jumat (15/3/2024).

Pantauan Suara.com, keenam warga tersebut dibimbing bersyahadat masuk Islam Pengurus Mualaf Center Riau, Ustaz Ir Rubianto. Sebelumnya, semua mualaf mengaku memilih islam atas kehendak sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Enam orang yang mualaf di hari keempat Ramadan ini yakni Tao Haoge Nduru, Gandhi Aryfin Purba, Faozatulo Tafonao, Walima Halawa, Aliana Nia Reta dan Adilmawati Waruwu.

Sebelum mengucapkan syahadat, satu per satu dari mereka diminta bercerita dan mengungkapkan alasannya masuk Islam.

Tao Haoge Nduru
Pria 23 tahun ini mengaku bahwa telah lama belajar dan mencari tentang tuhan yang sesunggunya. Namun, keberadaan tuhan itu tidak ia temukan di kitab dan agama sebelumnya.

"Saya ingin terus belajar, di Islam saya temukan Tuhan itu adalah Allah," katanya sembil meneteskan air mata.

Gandhi Aryfin Purba
Berbeda, pria berusia 64 tahun ini bercerita telah dicerai oleh istri dan ditinggal anak-anaknya. Sebagai pria yang telah berusia lanjut, ia tak ingin hidup sendirian.

"Di usia ini saya ingin belajar agama dan ingin ada pendamping hidup yang beragama Islam (menikah)," katanya.

Pasangan suami istri
Hidayah Islam ternyata juga menghampiri pasangan suami istri Faozatulo Tofanao (32) dan Walima Halawa (27). Sang istri Walima mengalu awalnya berkeinginan memeluk agam islam karena saat mendengar azan hatinya terasa tenang dan tentram.

Kemudian, hal itu ia ceritaka kepada sang suami Faozatulo dan ia terkejut keinginan untuk memeluk islam itu diaminkan sang suami.

"Keinginan kami bersama-sama masuk islam ternyata sama," jelasnya.

Aliana Nia Reta
Cerita berbeda diungkap wanita cantik berusia 20 tahun kelahiran Tanjungpandan Medan. Hidapan ratusan jamaah ia bercerita bahwa sang ayah beragama islam

Sambil terisak-isak, Aliana mengungkapkan kedua orang tuanya telah lama berpisah dan ia ikut dengan sang ibu. Namun, ia melihat sang ibu tidak taat dalam beribadah.

"Alasan saya masuk islam karena saya ingin selalu mendoakan ayah yang telah lama meninggal dunia, saya yakin ini adalah jalan terbaik dan doa saya akan sampai untuk ayah," ungkapnya.

Adilamawati Waruwu
Tak jauh berbeda, kali ini wanita berusia 22 tahun mengaku alasannya memeluk islam karena banyak bergaul dengan muslimah.

"Saya kagum melihat teman-teman yang taat dalam beribadah dan juga persaudaraan juga sangat kuat," jelasnya.

Usai mendengar semua kesaksian itu, Ustad Rubianto kepada para mualaf berpesan agar istiqamah dalam mempelajari islam karena adalah hal baru.

"Tetaplah patuh kepada orang tua, kecuali diminta kembali kepada agama sebelumnya. Setelah ini, lakukan mandi besar, dosa yang lalu telah dihapuskan dan argo baru agama islam mulai berlalu. Laksanakan shalat karena shalat adalah tiang dari seluruh kebaikan," ungkapnya.

Selanjut, Ustaz Rubianto membimbing satu persatu mualaf bersyahadat dan berikrar masuk Islam. Usai persyahadatan itu jamaah langsung menggemakan takbir Allah Maha Besar sebagai bentu menyambut saudara seiman itu.

Kontributor: Rahmat Zikri

Load More