Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 12 Maret 2024 | 09:20 WIB
Salah kondisi banjir dan longsor di Pesisir Selatan. [Dok.Biro Adpim Pemprov Sumbar]

SuaraRiau.id - Enam korban masih belum ditemukan dalam bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) hingga Senin (11/3/2024).

Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan tim gabungan terus mencari korban hilang akibat bencana alam tersebut.

"Hingga hari kelima operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlanjut, namun hari ini tidak ada korban yang ditemukan," kata Abdul Malik, Senin (11/3/2024).

Dia mengungkapkan jika upaya pencarian oleh tim SAR gabungan di daerah Pesisir Selatan sudah dimulai sejak pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB. Pencarian difokuskan ketiga titik yakni kawasan longsor di Kecamatan Sutera, korban yang terseret arus banjir di Koto XI Tarusan, dan Kecamatan Bayang.

Abdul Malik menjabarkan bahwa enam korban merupakan pembaruan data pada Senin (11/3/2024), di mana dua korban di Tarusan, tiga orang di Langgai, dan satu di Sungai Batang Bayang. Pada hari itu, tim pencarian juga menurunkan tiga unit drone.

Ia memaparkan, untuk upaya pencarian di Langgai, Sutera petugas mengalami kendala karena akses jalan menuju ke lokasi putus akibat longsor yang terjadi.

Berdasarkan data sejak bencana alam terjadi pada 7 Maret 2024, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 23 orang, empat orang masih dalam pencarian.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari terhitung sejak 8 Maret 2024.

Sementara Sekda Pesisir Selatan, Mawardi Roska mengatakan jika masa tanggap darurat selama 14 hari ditetapkan karena banjir bandang berdampak pada puluhan ribu warga di 11 kecamatan.

Operasi pencarian melibatkan tim dari Kantor SAR Padang, Bengkulu, Jambi, dan Medan. Kemudian TNI, Polri, BPBD, Tagana, pemadam kebakaran, PMI, Pramuka, KSB, dan insan kebencanaan lainnya. (Antara)

Load More