Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 26 Februari 2024 | 08:17 WIB
Ilustrasi mesum. [ist]

SuaraRiau.id - Pemkab Indragiri Hilir akhirnya menutup Pusat Kuliner Kelapa Gading, Jalan HR Soebrantas, Kota Tembilahan yang sebelumnya ditargetkan menjadi salah satu destinasi objek wisata, Sabtu (24/2/2024).

Penutupan dilakukan lantaran objek wisata itu diduga digunakan sebagai lokasi prostitusi terselubung alias tempat mesum. Bangunan tersebut melahirkan citra negatif di tengah masyarakat.

Pj Bupati Indragiri Hilir, Herman mengatakan, penutupan lokasi yang rencananya akan diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH) ini sesuai saran yang masuk dari tokoh agama, cendekiawan hingga tokoh masyarakat pada Januari lalu.

"Kami tertibkan lokasi-lokasi tersebut sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

Para tokoh sebelumnya meminta agar pusat kuliner tersebut ditutup karena sudah meresahkan masyarakat terutama lantaran banyaknya warung remang-remang. 

Lalu pada 29 Januari 2024, Herman akhirnya mengeluarkan Instruksi Bupati dengan nomor 510/DIDAGTRI-TP/64 tentang pengosongan tanah lokasi pasar pusat kuliner Kelapa Gading yang berada di Jalan Soebrantas tersebut.

Pada instruksi itu, Pj Bupati menyampaikan akan mengembalikan fungsi pusat kuliner Kelapa Gading tersebut untuk dijadikan RTH dan meminta kepada para pedagang untuk mengosongkan areal tersebut hingga 22 Februari 2024.

Diketahui, Pusat Kuliner Kelapa Gading tersebut juga dijadikan sebagai tempat relokasi dari pusat kuliner pujasera lama yang berada di Jalan Kapten Muchtar Tembilahan atau tepat berada di samping kantor Polres Indragiri Hilir. 

Sebanyak 120 pedagang yang terdata di pusat kuliner pujasera lama kemudian direlokasi Bupati Wardan untuk menempati lokasi baru yang berada di Jalan Soebrantas tersebut. 

Load More