Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 20 Februari 2024 | 10:14 WIB
Lokasi seorang warga di Pelalawan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Kamis (15/2/2024). [Dok Polisi]

SuaraRiau.id - Wagino alias Gundul (55), petani di Pelalawan dilaporkan nekad mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Kejadian ini menggemparkan publik lantaran korban disangkutpautkan dengan tim sukses calon legislatif (timses caleg).

Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto saat dikonfirmasi Suara.com, membantah kalau korban adalah timses caleg pada Pemilu.

"Yang bersangkutan bukan timses. Untuk datanya bisa langsung ke Kasi Humas ya," katanya, Selasa (20/2/2024).

Kasat Reskrim Polres Pelalawan Iptu Kris Topel juga mengatakan hal yang sama. Ia menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikannya kasus Wagino itu murni bunuh diri. Sementara motifnya belum diketahui.

"Untuk status yang bersangkutan setelah kita cek di status tim kampanye Kabupaten Pelalawan tidak terdaftar atau tidak ada datanya," katanya.

Kasi Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Harianto juga membantah berita yang menyebutkan kalau korban adalah tim sukses caleg

"Tidak ada timses atau caleg yang bunuh diri, kalau kasus bunuh diri ada, korban itu ditemukan tewas gantung diri di pohon rambutan di kebun karetnya di Desa Sidomukti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan pada Kamis (15/2/2024) lalu," sebutnya.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan Sat Resktim Polres Pelalawan diketahui bahwa sebelum bunuh diri, pagi harinya korban sempat membagikan mesin air kepada masyarakat di dekat rumahnya.

Sekitar pukul 09.00 WIB, korban meminjam sepeda motor milik temannya bernama Soleh untuk pergi ke kantor desa melihat hasil pemilihan umum.

Setelah beberapa jam tidak kunjung kembali. Soleh kemudian mencari keberadaan korban di sekitar desa dan kebunnya, namun tidak ditemukan.

"Sementara itu di tempat terpisah, Paimun yang sehari-hari bekerja di kebun korban, melihat sepeda motor terparkir di kebun karet. Ketika didekati dia melihat korban tergantung di pohon rambutan dengan tali putih yang melilit lehernya," kata AKP Edy.

Mendapati hal itu, Paimun kemudian melapor kepada Soleh dan rekan-rekan lainnya. Namun saat warga mendatangi TKP korban sudah tak bernyawa.

Personil Reskrim Polsek Pangkalan Kuras melakukan olah TKP dan mendatangi korban yang sudah dibawa ke Puskesmas Pangkalan Kuras. 

Hasil visum luar oleh dokter jaga menunjukkan adanya bekas tali di leher korban yang menyebabkan kematiannya. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik lainnya.

"Pihak keluarga menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban dan tidak akan menuntut pihak manapun. Mereka juga menolak untuk dilakukan otopsi," tegas Edy.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor: Rahmat Zikri

Load More