SuaraRiau.id - Yayasan Cinta Satwa Riau mengungkap fakta mengejutkan terkait aksi penjagalan anjing yang ada di Pekanbaru, Sabtu (20/1/2024). Kegiatan jagal anjing yang diduga untuk dikonsumsi kembali viral di media sosial.
Ketua Yayasan Cinta Satwa Riau, Yamin menyatakan bahwa lokasi penjagalan serupa tidak hanya itu di Kota Pekanbaru. Hal itu ia ketahui berdasarkan aduan warga dan pemilik yang pernah mencari anjingnya ke lokasi penjagalan.
"Setahu saya berdasarkan laporan ada di Jalan Sigunggung, Kecamatan Tenayanraya dan ada juga di Jalan Sidomulyo, Pasir Putih di UKA atau Garuda Sakti," ujarnya kepada Suara.com, Sabtu (20/1/2024).
Yamin berharap, polisi dan pemerintah bisa segera menindak dan menertibkan perbuatan tersebut melalui Perda larangan karena anjing bukan hewan konsumsi.
"Kalau lokasi yang viral itu di Jalan Gotong Royong, Kecamatan Payung Sekaki. Duku kami pernah mendapat laporan dan mendatangi lokasi itu pada tahun 2022 bersama polisi. Namun karena tidak ada bukti tidak bisa ditindak," terangnya.
Yamin juga menerangkan, saat itu kasus tersebut diselesaikan secara baik-baik dan pemilik berjanji secara lisan tidak akan melakukan ataupun mengulangi perbuatan tersebut.
"Bahkan saat itu pemilik juga secara sukarela menyerahkan 7 ekor anjing yang kami temui di lokasi," ujar dia.
Yamin juga menyayangkan kejadian itu terjadi lagi. Terlebih sampai saat ini, sejauh yang dketahuinya, di Pekanbaru belum ada surat edaran khusus terkait larangan perdagangan daging anjing.
"Sebenarnya, masyarakat sekitar sudah banyak mengadu dan sangat resah karena bau dan suara anjing yang dipotong. Semoga dengan kejadian ini bisa segera direspons. Ini termasuk dalam kasus dugaan tindak pidana penyiksaan hewan," tegas dia.
Sebelumnya, jagad media sosial dibuat geram dengan video dugaan penjagalan anjing. Video itu diunggah akun Instagram @kabarpekanbaru yang sudah ditonton sebanyak 93 ribu dan akun @cintasatwariau ditonton sebanyak 50 ribu kali.
Dalam video itu, dituliskan bahwa aktivitas penjagalan kembali terjadi di tempat pengepul dan penjagal anjing untuk dikonsumsi di Pekanbaru.
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra saat dikonfirmasi terkait video viral itu sejak Jumat (19/1/2024) masih melakukan pengecekan.
Pantauan Suara.com di media sosial instagram, postingan terkait penjegalan satwa itu sudah dilihat dan dikomentari akun resmi penyidik Polresta Pekanbaru yaitu @resmobjembalanh_official, "Oke Monitor," katanya.
Kontributor: Rahmat Zikri
Tag
Berita Terkait
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Dari Warung Gelap Jadi Regulasi Ketat: Mengapa Jakarta Melarang Konsumsi Anjing dan Kucing?
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur
-
Unit K-9 Polri Jadi Andalan di Medan Sulit Pencarian Korban Banjir Agam
-
Pergub Sudah Berlaku, Pramono Anung Siap Tindak Tegas Pedagang Daging Kucing dan Anjing
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Tanggapan Plt Gubernur Riau SF Hariyanto usai Rumahnya Digeledah KPK
-
5 Mobil Eropa Bekas di Bawah 100 Juta, Kemewahan dengan Performa Juara
-
SF Hariyanto Segera Diperiksa KPK Terkait Temuan Dolar saat Penggeledahan
-
3 Mobil Bekas Kabin Luas yang Pajaknya Murah: Anti Rewel, Hemat Operasional
-
Dua Desa di Indragiri Hilir Terendam Banjir, Warga Terpaksa Mengungsi