Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 19 Januari 2024 | 18:24 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual bocah TK. [Unplash]

"Orangtua korban ini marah karena kenapa tidak segera ada penyelesaian. Tapi kami dengar, lantaran berbagai masalah, keluarga terduga pelaku sempat terputus komunikasi. Ada sedikit kesalahpahaman," kata Kak Seto kepada awak media, Kamis (18/1/2024).

Dia pun percaya dengan hadirnya Dinas Pendidikan, Balai Permasyarakatan dan berbagai pihak kasus ini tak hanya diselesaikan dengan perdamaian, tapi juga kejelasan masalah.

Kak Seto menuturkan, semua itu juga yang terbaik bagi anak. Sebab kedua anak ini juga terdampak psikologinya. 

Ia menilai, terduga pelaku pun merupakan korban dari lingkungan yang tidak kondusif yang kemudian tanpa sadar menjerumuskan anak ke perilaku menyimpang.

"Semoga semua memahami untuk yang terbaik bagi anak. Mohon tidak sampai menjadi bola liar kemana-mana," terang Kak Seto.

Kak Seto berharap permasalahan tersebut menjadi pelajaran bagi orangtua untuk betul-betul peduli dengan anak, khususnya pada usia dini.

"Salah satu yang juga mengancam kesehatan jiwa anak adalah gadget yang penuh dengan informasi positif juga negatif. Intinya bagaimana menggunakan alat ini dengan bijaksana," tegas dia. (Antara)

Load More