SuaraRiau.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau akhirnya membekuk dua pelaku perampokan bersenjata api (bersenpi) di tempat yang berbeda. Kedua perampok berinisial FM dan W inipun ditembak saat penangkapan.
Tersangka FM yang merupakan warga Lampung ditangkap di Batam Kepulauan Riau pada Senin (25/11/2023) lalu. Sedangkan W ditangkap di Bagan Sinembah, Rokan Hilir pada Rabu (29/11/2023).
Para pelaku sebelumnya menghadang korban Hartono di Jalan Lintas Garuda Sakti KM 31 Desa Pantai Cermin, Tapung, Kampar, Senin (13/11/2023) lalu. Bahkan, pelaku FM menembak korban dan membawa kabur uang Rp742 juta.
Uang hasil perampokan terhadap tauke alias bos sawit tersebut kemudian dibagi dua. Pelaku FM selaku eksekutor menerima Rp500 juta sementara W dapat Rp242 juta.
Korban ditembak
Direskrimum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan menjelaskan bahwa korban ditembak di bagian pipi dan pelurunya bersarang di leher. Korban saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Korban ditembak di bagian pipi kiri dan peluru bersarang di leher korban. Senjata yang digunakan pelaku adalah jenis revolver diduga rakitan. Untuk memastikan, akan kita bawa ke laboratorium forensik beserta peluru yang bersarang di leher korban," jelas Asep, Kamis (30/11/2023).
Dia menjelaskan jika pihaknya menyita uang Rp330 juta dari pelaku. Kemudian sepucuk senjata api dan beberapa butir peluru, mesin cuci, blender dan handphone serta dua unit sepeda motor.
Kombes Asep menyatakan jika kedua pelaku dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya paling lama 9 tahun penjara.
Selain itu, W dan FM juga dijerat UU darurat atas kepemilikan senjata api ilegal dengan ancaman maksimal seumur hidup.
Kronologi perampokan bos sawit
Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Hery Murwono mengungkap kronologi perampokan sadis tersebut.
Hal ini berawal ketika korban Hartono menarik uang tunai Rp600 juta di BRI KCP Flamboyan Desa Petapahan, Kampar.
Uang itu rencana akan disetor ke peron sawit. Kemudian, uang sejumlah Rp258 juta uang itu diserahkan ke kasir peron sawit tempat dia bekerja.
"Selanjutnya korban kembali menuju BRI untuk menarik uang sebesar Rp400 juta dan dibawa menuju peron beserta sisa uang sebelumnya," kata Hery.
Setelah dari bank, korban dihadang oleh kedua pelaku. Tersangka FM langsung menembak korban dan membawa kabur uang tersebut.
"Akibatnya korban terkapar dan setelah korban jatuh, pelaku mengambil uang korban sebanyak Rp742 juta," tegasnya.
Berita Terkait
-
Polisi Tangkap Perampok yang Bunuh Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi, Apa Motifnya?
-
Detik-detik Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan di Septic Tank, Anjing Pelacak Sempat Gagal
-
Istri Pegawai Pajak Manokwari yang Diculik Ditemukan Tewas di Septic Tank, Pelaku Ditangkap!
-
Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
-
Geger di Manokwari! Istri Pegawai Pajak Diculik, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Buru Pelaku
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
6 Mobil Eropa Bekas di Bawah 100 Juta, Cocok buat Juragan Muda
-
KPK Periksa 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau
-
8 Pilihan Mobil Bekas 7-8 Seater, Kenyamanan Maksimal buat Keluarga
-
5 Mobil Bekas Murah Kabin Luas Bagasi Lega, Aman dan Nyaman buat Keluarga
-
Holding UMi Tingkatkan Ekosistem Mikro dan Emas Nasional dengan Jaringan Layanan yang Luas