SuaraRiau.id - Kehadiran gelandangan dan pengemis alias gepeng di jalanan Pekanbaru kerap meresahkan pengendara.
Tak hanya minta-minta, ada juga yang menjual tisu, manusia silver, Pak Ogah hingga menjadi badut. Dalam aksinya ada yang sambil menggendong bayi.
Mirisnya, tidak sedikit pula gepeng tersebut merupakan anak-anak usia sekolah. Seolah tak kenal waktu, mereka juga bisa ditemui di warung makan, SPBU dan ritel.
Gepeng bisa dilihat di Simpang Mal SKA, Simpang Jalan Jenderal Sudirman-Nangka, di bawah terowongan penyeberangan antara Mall SKA dan Living World, Simpang Tiga Tabek Gadang.
"Sepertinya makin banyak gepeng ini ya di Pekanbaru, di setiap jalan dan setiap waktu ada. Pemerintah mestinya perhatikan ini," ujar Aulia, karyawan swasta kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (26/11/2023).
Para gepeng juga mangkal di Simpang Tiga Jalan Diponegoro-Gajah Mada, Simpang Empat Jalan Soekarno-Hatta-Durian, Simpang Tiga Jalan Kaharuddin Nasution-Tengku Bey, Simpang Empat Panam, serta Simpang Tiga Soekarno-Hatta-Kaharuddin Nasution atau simpang Arhanud.
Dinas Sosial Pekanbaru, memastikan terus melakukan razia terhadap gepeng. Namun saat petugas melakukan razia, gepeng kerap kucing-kucingan atau menghindar ketika hendak dirazia.
"Kami rutin melaksanakan razia, baik di lampu merah maupun persimpangan. Tapi pada saat razia, gepeng ini tidak ada. Ketika kita sudah pergi, mereka muncul," ujar Kepala Dinas Sosial Pekanbaru, Idrus.
Dia mengaku bahwa pihaknya sudah merazia hingga 60 orang gepeng. Jumlah ini menurutnya jauh berkurang dari tahun lalu yakni sebanyak 245 orang gepeng yang sudah amankan.
Terhadap para gepeng yang sudah dijangkau, mereka akan dibawa ke shelter Dinas Sosial untuk kemudian didata dan diberi penyuluhan.
"Setelah itu mereka juga membuat pernyataan untuk tidak kembali ke jalanan. Pendataan dilakukan guna mengetahui identitas dan asal usul para gepeng dan badut jalanan," kata Idrus.
Ia menyebut, banyaknya gepeng di Pekanbaru karena ada yang berasal dari luar daerah seperti dari kabupaten/kota tetangga dan bahkan dari luar provinsi.
Mengantisipasi menjamurnya gepeng, Idrus mengimbau masyarakat jangan memberi sumbangan di jalanan.
Berita Terkait
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Tragedi Cemburu di Kolong Jembatan, Manusia Silver Tikam Pria karena Istri Siri
-
Tragis! JK Ditusuk Manusia Silver di Kolong Jembatan, Begini Kronologi dan Motifnya!
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
Terkini
-
Transformasi BRI: Dorong Layanan Bullion dan Emas Sebagai Mesin Pertumbuhan Baru
-
3 Tipe Toyota Yaris Bekas di Bawah Tahun 2025: Mobil Canggih yang Efesien
-
Perut Buaya Mati Isinya Plastik hingga Tabung TV, Bangkai Dibawa ke Jakarta
-
8 Mobil Bekas Tangguh Jalan Jauh, Efisien buat Liburan Natal dan Tahun Baru
-
4 Mobil Matic Bekas untuk Niaga: Usaha Lancar, Tangguh di Segala Medan