SuaraRiau.id - Beras merah dinilai memiliki manfaat bagi kesehatan karena lebih kaya serat, rendah gula dan juga kalori dibandingkan nasi putih.
Mengonsumsi nasi merah saat ini dianggap menjadi sebuah solusi saat menjalani gaya hidup sehat. Namun sebagian orang sering mengeluhkan tekstur beras merah yang terasa keras.
Hal itu membuat kurang nikmat jika disantap sehingga tak jarang, mencampurkan beras merah dan putih sering menjadi pilihan dalam sekali memasak.
Peneliti lulusan IPB Prof Dr Ir Ali Zum Mashar menyampaikan jika memasak dan mengonsumsi beras merah dicampur beras putih bisa menghilangkan sebagian manfaat dari beras merah itu sendiri.
"Nasi putih karbohidratnya dan gulanya tinggi. Tujuan makan beras merah kan untuk menghindari kandungan gula yang tinggi, kalau dicampur sebaiknya jangan karena bisa mengurangi manfaatnya. Justru akan lebih baik jika beras merah murni yang dikonsumsi," kata Ali dikutip dari Antara, Senin (21/11/2023).
Saat menjalani gaya hidup sehat atau menurunkan berat badan sekali pun, Ali mengimbau untuk tidak mencampur beras merah dan beras putih agar kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Sudah banyak penelitian juga yang mengatakan, nasi merah memiliki kandungan kalori rendah, tapi tinggi akan protein, serat dan vitamin yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Tetapi ketika keduanya dicampur, kemungkinan karbohidrat dan gula yang dikonsumsi tetap saja tinggi, sehingga manfaatnya tidak optimal bagi tubuh.
"Khususnya bagi orang diabetes dan obesitas. Makan nasi putih cukup disarankan demi menjaga kadar gula di dalam tubuh," jelas Ali. (Antara)
Berita Terkait
-
Bajaj Skincare Keliling di Bali, Kampanyekan Kesadaran Lingkungan Lewat Gaya Hidup Berkelanjutan
-
5 Tips Frugal Living dari Kemenkeu: Jangan Utang Konsumtif!
-
Tanpa Sadar, Ini 5 Tanda Kamu Sudah Menerapkan Frugal Living
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
Laba Bersih Tembus Rp 18,7 Triliun di Q3 2024, Kinerja Segmen Gaya Hidup LPKR Tumbuh Signifikan
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR