SuaraRiau.id - Masyarakat dianjurkan agar memeriksa kadar gula darah secara berkala untuk mengenali dan menghindari pradiabetes.
Orang yang belum mencapai ambang diabetes namun sudah di atas batas normal kadar gula darahnya merupakan pradiabetes.
“Orang-orang yang kadar gula darahnya belum mencapai nilai ambang diabetes, tapi, sudah di atas ambang normal, maka mereka disebut mengalami pradiabetes,” ujar dr M Ikhsan Mokoagow MMedSci SpPD Subsp EMD FINASIM dikutip dari Antara, Senin (13/11/2023).
Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ini menyebut jika seseorang yang tidak mendapatkan asupan kalori selama delapan jam normalnya memiliki kadar gula darah di bawah 100.
Jika kadar gula darahnya sama dengan atau di atas 126, berarti mereka mengidap diabetes. Jadi, orang yang memiliki kadar gula darah sama dengan atau lebih dari seratus, tapi, di bawah 126, dikatakan mengalami pradiabetes.
Namun, pakar subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes itu mengatakan bahwa secara umum orang yang mengalami pradiabetes tidak memiliki gejala sehingga mereka seringkali tidak menyadari kondisi tersebut.
Ikhsan pun menyarankan orang-orang yang berisiko mengalami diabetes, seperti anak dengan orang tua diabetesi atau orang dengan berat badan berlebih, untuk melakukan skrining dan memeriksa kadar gula darah mereka secara berkala setiap enam bulan hingga setahun sekali.
Selain agar dapat mengendalikan kadar gula darah sejak dini, skrining yang tepat juga penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes.
“Selain itu, mereka juga harus menjalankan pola makan yang baik dan melakukan aktivitas olahraga yang cukup agar bisa mempertahankan berat badan yang ideal,” jelasnya.
Mengutip International Diabetes Federation (IDF), Ikhsan menyatakan bahwa peringkat Indonesia dengan jumlah diabetesi atau penderita diabetes terbanyak di dunia meningkat dari peringkat ke-7 pada 2019 menjadi peringkat ke-5 pada 2021.
“Hal ini mungkin karena kita sekarang melakukan skrining dengan lebih baik, sehingga banyak orang yang terdiagnosis diabetes lebih awal. Walaupun begitu, ini menunjukkan bahwa diabetes adalah masalah yang nyata,” ujar dia.
Oleh karena itu, peringatan Hari Diabetes Sedunia 2023--yang jatuh pada 14 November setiap tahun--mengusung tema “Know Your Risk, Know Your Response” untuk mengingatkan publik terhadap pentingnya skrining, terutama bagi orang-orang yang mengalami pradiabetes maupun memiliki faktor keturunan diabetes. (Antara)
Berita Terkait
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Berkualitas untuk Keluarga, Harga di Bawah 100 Juta
-
Gubernur Abdul Wahid Tersangka KPK, SF Hariyanto Ganti Pimpin Riau
-
4 Rekomendasi Krim Anti Penuaan: Hilangkan Kerutan, Cerahkan Wajah
-
Semangat Sumpah Pemuda, BRI Hadirkan Pengusaha Muda BRILiaN 2025 bagi UKM Naik Kelas
-
Tambahan Saldo dari 3 Link DANA Kaget Terbaru, Cair Langsung!